Saturday, June 23, 2012

Anime itu.. keren.

Meskipun kepala nyutnyut, tenggorokan sakit, badan agak demam, baca anime itu gak pernah salah.
Tapi mungkin kali ini salah juga ya. Yang ada kepala saya tambah nyutnyut.

Baru saja membaca Naruto 590 - i will love you forever.
Baca judulnya aja udah kebayang pasti tentang itachi & sasuke. Dua sodara paling ngenes.
Tapi tetap saja. I cried at the last page. Really. I cried. And it worsen my headache. Haks.
Dan saya tidak malu nangis gara-gara anime.

Hell, I've cried for One Piece, Naruto, Gundam Seed, Gundam Seed Destiny, and Gintama. I even cried at the last episode of Danshi koukousei no nichijou yang notabene adalah anime komedi.

Anime itu menjebak. dengan ceritanya tentang ninja, tentang bajak laut, tentang buah iblis yang bikin orang yang makan gak kuat sama air laut, tentang robot,... anime itu menjebak.

First time watching, gak ada masalah.
Ceritanya awesome. Kebanyakan anime menekankan pentingnya mimpi, pentingnya berusaha sekuat tenaga untuk mimpi itu, dan pentingnya persahabatan.
Naruto yang masa kecilnya dijauhi oleh teman-teman sebayanya, malah bertekad melindungi orang-orang yang sudah menjauhi dia, dengan jadi Hokage. Orang terkuat di desanya. Dan dia berusaha. benar-benar berusaha.
Luffy yang bercita-cita jadi Raja Bajak Laut yang sadar bahwa persahabatan itu sangat penting, karena tidak ada orang yang bisa melakukan semuanya sendiri.
Gundam seed saya sudah lupa detailnya. Tapi saya masih ingat 'rasa'nya waktu nonton anime itu. Menyenangkan awalnya.

Kemudian.
Mulailah konflik.
Dimana-mana.
Pada siapapun.
Perbedaan paling jelas antara anime dan sinetron, anime itu benar-benar menggambarkan sifat manusia. Sinetron itu lebay. Tidak pantas juga sih bandingin anime sama sinetron. haha

Gundam Seed dan Gundam Seed Destiny - anime ini benar-benar bukan untuk anak kecil. kalau mungkin mereka saat ini hanya menikmati gambar robot-robot tempur di ruang angkasa, tunggu sampai mereka 'cukup umur' dan menonton kembali anime itu. mereka mungkin bilang, 'Daf*q i just watched?'
yep. anime yang paling manusiawi.
manusiawi, karena sangat memunculkan unsur-unsur sifat manusia. jahat, baik, oportunis, sakit hati, balas dendam, protektif, dan sebagainya.
bahkan 'hero' dalam anime tersebut - Kira, pun bisa salah. Kira ternyata masih manusia, yang bisa jadi egois.

One Piece - gak kebayang waktu luffy ngelawan salah satu anggota CP9 - Rob Lucci, sampai dia benar-benar tidak bisa bergerak. gak kebayang bagaimana rasanya waktu Kuma menghilangkan satu persatu kawannya (nakama) di Sabaody Island,, di depan matanya.
gak kebayang waktu kakeknya luffy diem aja dipukul luffy waktu luffy mau nyelamatin kakaknya.
gak kebayang waktu luffy terpaksa tarung ma usopp karena Going Merry.

Naruto - gak kebayang rasanya.. jadi sasuke dan itachi. haha.
itachi yang terpaksa terlibat dalam pembantaian seluruh klannya, demi menyelamatkan adiknya, sasuke.
siapa yang bisa menyalahkan sasuke kalau akhirnya sasuke benci ke desanya yang sudah memerintahkan itachi membunuh semua anggota klannya, termasuk orangtua mereka?
siapa yang bisa menyalahkan itachi yang membuat pilihan demikian?
mereka hanya.. manusiawi.

pengetahuan anime saya masih kurang sayangnya. cuma terbatas pada anime-anime top recommended.
tapi sampai saat ini, anime yang saya nonton ternyata tidak untuk anak kecil. kasian juga tu anak kecil yang nonton naruto yang ternyata menyimpan 'konflik' di dalamnya.

intinya sih, saya cuma ingin bercerita.
anime itu keren. percaya deh.

ah. satu lagi.
kepala saya masih nyutnyut.

1 comment:

Anonymous said...

Kk uchi ga boleh kebanyakan baca / nonton anime, istirahatnya harus cukup biar g atit..