Tuesday, December 31, 2019

Sepatuku, sepatumu, sepatu mereka.

Ngomong-ngomong masalah sepatu, di musim hujan begini paling seringnya sepatu basah. Kehujanan. Dicuci, ga kering. Pusing kan? coba deh mampir ngintip-ngintip ke ig mantan teman selantai di kantor, @spatuklinik. Mungkin sedikit menginspirasi. Entah nyobain nyuci sepatunya, atau tergugah nyuci sepatu sendiri, atau malah bikin usaha laundry sepatu sendiri. Well, siapa yang bisa menebak akan terinspirasi seperti apa kan ya?

Sepatu.
Kalau kata eminem masalah sepatu,
'But you have to walk a thousand miles in my shoes, just to see what it'd be like, to be me. I'll be you, let's trade shoes. Just to see what i'd be like to feel your pain, you feel mine, go inside each other minds. Just to see what we find, look at sh*t through each other's eyes.'

Sepatu doang bisa dibikin jadi kata-kata mutiara lho. Applause for my on-cassette english teacher, Marshall Bruce Mathers III.

Dulu saya tergugah dengan lirik itu, terutama karena setelah itu eminem bilang saya cantik *eh. Dan bahkan rasa-rasanya lirik lagu beautiful sudah pernah saya bahas di blog ini sebelumnya. Sebelah mananya saya pun sudah lupa.

Namun beberapa menit lalu, saat ada suara petasan yang cukup menggelegar hingga membuat saya melototin anak bayik lagi tidur pulas yang alhamdulillah tidak bergeming, saya teringat dan terinspirasi lagu ini. Dengan sudut pandang yang berbeda.

Walk a thousand miles in eminem's shoes, or my shoes, or anyone else's shoes kayanya tidak menjamin kita bisa merasakan apa yang si pemilik sepatu rasakan. Pun tidak bisa mengambil keputusan yang sama dengan apa yang dipilih si pemilik sepatu. Kenapa?
Cara berjalan kita berbeda. Preferensi rute kita berbeda. Kali-kali kan ya, saya tipe yang senang jalan-jalan di pinggir pantai, walhasil pas minjem sepatunya situ, tiap ada genangan air di jalan malah saya jajalin satu-satu kan ya. Terus, habis jalan-jalan, situ nyuci kaki pake sabun apa? Ato ga cuci kaki? Wah.
Jadi. No. Tidak bisa. You can never EXACTLY see what i see, never EXACTLY feel how i feel, and neither can i to you.
Tapi kalau approximately, kira-kira, mungkin, rasa-rasanya, atau bisa jadi bisa jadi, boleh lah.
Bagaimana pun great minds think alike, eh?

Dulu seorang senior pernah bercerita, dia sampai negur anak-anak lagi teriak-teriak maen di deket rumahnya waktu anak bayinya baru bobo. Saya waktu itu manggut-manggut aja. Wah sekarang, denger suara petasan, hasrat bikin rumah sound proof tiba-tiba meletup-letup. Kalau boleh yang tinggal tepuk tangan terus jadi sound proof. Tepuk tangan lagi ga sound proof. Kasian abang-abang gofood atau gosend ntar manggil-manggil dari luar tapi ga kedengeran.

Ada juga kawan yang cerita, teflon dipasangkan dengan sutil besi. Why? Simply sutil besi lebih awet, terus kemudian dia bertanya-tanya ni teflon kw apa kw super?
Salah kah kawan saya? Tidak. Mungkin sebelumnya dia belum pernah secara langsung nge-handle teflon in private.

Ada juga kawan lain yang cerita. Mengajak diskusi terkait grafik pertumbuhan anak. Saya pun baru ngeh. Tidak semua dokter anak mendiskusikan grafik pertumbuhan anak ke orangtua. Hal yang selama ini saya anggap wajar dan sudah pasti akan dilakukan oleh semua dokter anak. Ternyata tidak. Alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan dokter anak yang oke. Semoga barokah, dok!

Jadi menurut saya bukan di masalah walk a thousand miles in my shoes, your shoes, or their shoes.
Tapi lebih ke arah memperluas pergaulan positif nan barokah. Semakin banyak kisah, semakin banyak berinteraksi positif dengan orang lain akan memperkaya dan membuka pandangan. Bahkan sudut-sudut yang dulunya kita tidak tahu ada, ternyata sudutnya saja yang kurang pas.

Hm. Jadi kurang lebih seperti itu.
Alhamdulillah menjelang pergantian tahun hujan turun, semoga hujannya barokah. Aamiin.






Tuesday, December 3, 2019

You are what you share.


Kalau orang bilang 'you are what you eat' itu sudah biasa.
Sekarang saya ingin mempopulerkan 'you are what you share'. For a moment there saya pikir sayalah penemu kalimat tersebut. Ternyata google proved me wrong.
You are what you share. 15.130.000.000 results (0,62 seconds). Dan diantaranya, quote by Charles Leadbeater : "you are what you share". Cih.

Well okay. Straight to the main topic kalau begitu.
Mari kita membaca kembali kutipan di gambar di atas. Kebetulan beberapa hari lalu seorang kawan lama di facebook men-share status dari suatu community page terkait pernikahan.
Dan saya tertrigger. Untungnya saya masih sempat dengan kepala dingin menyimpan pic dan quotenya, untuk kemudian saya bahas di ruang saya sendiri. Alih-alih bikin masalah di wall orang.

Saya punya dua masalah terhadap kutipan di gambar tersebut.

1. Istri yang baik tidak meminta sesuatu di luar kemampuan suaminya.

Saya beranggapan, istri yang tidak meminta sesuatu di luar kemampuan suaminya adalah istri yang meremehkan suaminya. Sepemahaman saya, suami itu sudah dibentuk sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan serta pada saat yang bersamaan, melindungi anak dan istrinya. Tidak sampai disitu, bahkan ibunya dan saudara-saudara perempuannya yang belum menikah pun masih menjadi tanggungannya. Kurang hebat apa seorang suami?
Percayalah, seorang suami secara naluri akan selalu berusaha memberikan dan mengusahakan yang terbaik bagi keluarganya. Jangan sekali-kali kemudian membatasi kekuatannya dengan berlandaskan pikiran 'itu di luar kemampuannya'.
Saya sangat setuju dengan Tulus, 'jangan cintai aku apa adanya, jangan. Tuntutlah sesuatu, agar kita jalan ke depan.'
Jadi menurut saya, tidak apa untuk meminta sesuatu. Bahkan jika itu terasa tidak mungkin. Ucapkan lah, jadikan doa, kemudian usahakan lah.
Siapa yang bisa menjatuhkan keputusan bahwa itu di luar kemampuan? Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Manusia itu tempatnya ikhtiar, Allah yang memberikan keputusan.
Beda halnya kalau si istri minta tapi tidak dibantu dengan ikhtiar dan tawakkal, malah pakai ngotot. Nah itu bisa jadi mendorong naluri suami yang ingin selalu memberikan yang terbaik sedikit ngebut dan akhirnya ambil jalan pintas. Ada lah, kisah-kisah pejabat yang korupsi karena dipaksa oleh 'kebutuhan gaya hidup sang istri'.
Jadi menurut saya, istri justru harus selalu menuntut yang terbaik, dan dibarengi dengan doa dan dukungan penuh terhadap usaha suami. Tentunya disertai tawakkal, karena sungguh tiada daya dan upaya melainkan atas izin dan pertolonganNya.

2. Suami yang baik akan memberikan keperluan istrinya sebelum diminta.

Ini suaminya cenayang kali.
Menebak kebutuhan pasangan tanpa diberitahu langsung oleh pasangan menurut saya adalah hal yang sangat sulit. Saya teringat suatu kisah, saat itu Rasulullah pulang ke rumah. Setelah Rasulullah duduk, tanpa bertanya maupun berkata apa-apa, Khadijah ke dapur dan menyiapkan makanan dan minuman untuk Rasulullah. Ternyata pada saat itu Rasulullah sedang lapar. Taukah anda apa yang terjadi?

Pada suatu ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini dia Khadijah. Ia datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk, atau makanan atau minuman.’ ‘Apabila ia datang kepada engkau, maka sampaikanlah salam dari Allah dan dariku kepadanya. Selain itu, beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang di sana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya.’” (HR. Bukhari, no. 3820 dan Muslim, no. 2432)

Yep. Dapat salam dari Allah SWT dan Malaikat Jibril. Segitunya lho.
Makanya saya menyimpulkan, menebak kebutuhan pasangan hanya dari ekspresi itu adalah hal yang sulit, yang jika kita berhasil, mungkin, mungkin, mungkin saja Allah pun membisikkan salam untuk kita. Aamiin.
Jadi, kita yang masih tidak ada apa-apanya ini jangan terus berharap suami atau istri kita sejago Khadijah dalam menebak kebutuhan kita.
Komunikasi itu penting. Dengan status suami istri, sudah bukan masanya bilang 'ih kamu kok ga ngerti kebutuhanku sih?'. Ya kelees. Kalau sudah suami istri itu ya bilang langsung saja kebutuhannya apa. Tapi jangan lupa, perhatikan juga kondisi pasangan saat melontarkan keinginan-keinginan.
Jangan pas pasangan lagi mules terus diajak bahas masalah urgent. Atau pas pasangan lagi lapar malah dikasi cemilan gosip tetangga. Biarkan istirahat dulu, duduk tenang dulu, kenyang dulu. Kalau sudah santai, baru bilang, 'ayah,, mau kipas angin baru'. Nah. InsyaAllah kalau caranya bener dan sudah rezeki, pasti dapet.
Jadi poin no.2 ini menurut saya sangat tidak realistis, malah rentan membuat si istri makan ati karena suaminya ga ngeh. Kecuali, suaminya punya indra kesekian.

Nah dari dua poin di atas, sebenernya yang lebih bikin gregetan adalah gambar di atas di-share dari status komunitas kehidupan rumah tangga. Yah semacam berbagi kata-kata bijak terkait rumah tangga, padahal menurut saya kutipannya malah cenderung merusak rumah tangga orang.

Hampir sama dengan salah satu komunitas parenting di IG yang saya unfollow karena isinya kurang lebih membahas 'hubungan istri dengan mertua emang susah cyiin.. coba share yang mertuanya jahat-jahat', atau 'gimana yaa rasanya diselingkuhiin', 'bumin keluhannya apa nih buat pakmin? Biasanya kan a, b, c, d ye kaan', terus berkomentarlah para ibu- ibu dengan memilih a,b,c, atau d dan nge-tag suaminya. Buat apa coba. Buat apa. Even kalau memang mau memilih a, b, c, atau d, lakukan di ruang pribadi saja. Kan saya jadi ga kepo ngeliatin oh ini suaminya si itu, ih emang kenapa kok keluhannya itu? Jadi nambah dosa juga saya. Unfollow dah, kelar. Satu cabang kita tutup.

Hm. Kalau di-summary kan, mungkinkah saya adalah orang pertama yang membuat quote 'you are who you follow?'. Hm.

Ternyata google proved me wrong once again.
About 7.170.000.000 results (0,55 seconds). 
Cih.


Tuesday, November 19, 2019

Melipir

Some things are changed, while some stays the same.
Baru saja napak tilas di sekitaran sarinah.. Well ya sekedar lewat sih haha.
Banyak yang sudah berubah. Cafe baru bermunculan, bahkan sarinah pun sudah banyak berubah tata letaknya. Pun banyak counter baru.
Ke kopi oey sabang, orangnya sudah ganti semua. Mas dan mbak yang dulu sampe hapal pesanan saya sudah tak terlihat. Yang tidak berubah tentu, pesanan singkong sambal roa. Yumz.
Melipir ke chatime sarinah, orangnya juga uda ganti. Mbak-mbak yang ngapalin pesanan saya bahkan sampai ketemu di chatime grand indonesia pun tak terlihat lagi. Namun kali ini selera saya sudah berubah. Tentengannya ganti janji jiwa. Baru tau juga janji jiwa punya counter di basement sarinah.
Alhamdulillah diberkahi dengan kantor yang mendekat ke rumah, naik krl pun jadi agak kagok. Kagok naik tangga. Alias engap. Alias ga pernah olahraga. Salut sama mbak mas yang masih berjuang dengan krl tiap hari.
Hm. Saatnya pulang. Kerjaan rumah sudah menunggu. Melipirnya sekian dulu.

Friday, November 15, 2019

Hidup itu penuh tantangan

Hm. Entah mengapa saya baru menyadari sekarang. Yes. At 00.10. It just down on me.
Hidup itu penuh tantangan.
Bukan, saya tidak berbicara tentang iklan-iklan penuh tantangan cem naik gunung, naik mobil offroad, naik sepeda di hutan, atau main wahana super menegangkan di dufan.
Lebih sederhana. Tapi tetap sama menantangnya. Or should i say even more challenging? Hm.

Kebayang ga sih, you stumbled upon a super good gossip material and you can't wait to share it to whomever you found first?
Yes, that kind of challenging.
Gatel tau gak sih. Gemes. Hasrat ingin berbagi cerita itu begitu besar. What's the harm kan ya? Cuma sekedar cerita 'eh tau ga, tadi tu si itu sama si itu lagi blablabla.'
Sekedar cerita. Terus lawan bicara nanggepin, 'ih iya lho mereka itu blablabla'. Kemudian datang orang lain yang ikut mendengarkan atau berbagi cerita. Jadilah gossip tersebar. Kenapa jadi gossip? Ya karena orang yang diomongin gak disitu. Gak bisa konfirmasi benar atau tidaknya, semata-mata hanya sudut pandang orang kesekian.
Kalau ternyata sudut pandangnya pake kacamata prejudiced? Jadilah fitnah. Yakin sanggup nanggung dosanya?
Sangat menantang. So easy to slip. Self control itu challenging menurut saya.
Jadi saat anda menemukan good gossip material, what would you do? Apakah anda termasuk orang yang tertantang untuk menahan diri?
Padahal balasannya jelas lho. Sembunyikan aib saudaramu, maka Allah akan menyembunyikan aibmu di dunia dan akhirat.

Ada juga nih, you're having a rough day at work. Mau pulang, hujan. Abang-abang ojol kebanjiran order. Nunggu lama, uda dicancel berkali-kali, begitu dapet, bayar bisa dua kali lipat or more. Ketemu abang ojol yang dinanti-nanti, ternyata si abang ojol ga kalah lelahnya. Bahkan mungkin physically lebih lelah daripada anda. Bawa motor udah ugal-ugalan. At the end of your trip, sangat challenging untuk ngasih bintang dikit plus tips yang ga kalah dikit juga. Belum lagi kalau hasrat nyinyir dan ngomel-ngomel keluar. Atau bahkan tatapan dan gesture yang sengaja diset sedemikian rupa agar si abang ojol tau kalau si penumpangnya bete. Challenging.
Padahal a simple gesture, 'makasih bang' is enough.

Daily complains pun dapat saya kategorikan hal yang menantang. Coba, what good would it brings you to complain? Other than the new sonic ya. Haha. Itu sih jadi bagus si animasi sonicnya. No, ini bicara daily complains. Duh hari ini bla. Tadi bla. Pusing deh. Besok terulang lagi. Ada aja yang dikomplain. Well, hello? No one really wants to hear that. Kalau pun mendengarkan atau ngasih advice ya sekedar that's the right thing to do at the moment.
Padahal bisa jadi orang yang dengerin punya masalah yang ga lebih sedikit daripada yang ngeluh.
Bukan berarti saya ga menerima curhatan ya, hanya saja kadang saya mendengarkan ada yang mengeluh suatu hal yang menurut saya 'lah itu mah syukur alhamdulillah'. Rasanya gemas-gemas pengen gigitin tali ransel gitu.
Jadi kalau sekedar keluhan receh, sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi dan kebiasaan, ga perlu lah di-announce pake toa dengan mode repeat.
Tapi emang challenging sih, it feels so natural. Daily complains itu keseringan mengalir begitu saja dalam percakapan yang biasa saja. Ya tapi kalau kondisinya tidak segampang itu ga jadi menantang sih ya. Hahaha.

Dan masih banyak hal-hal challenging lainnya yang terjadi lebih sering daripada yang anda bayangkan. Most of it tentang self constraint, setting positive mind and attitude.
That's challenging, thriller even.
Padahal kuncinya cuma satu. Things that came out of your mouth can not be taken back.
Jadi think before you speak. Ask yourself beforehand, what good does it do you? Kalau ga ngaruh apa-apa, then just keep your mouth shut.
Masih banyak hal bermanfaat lain yang bisa dikerjakan. Percayalah.

Fiuh. Hidup itu benar-benar penuh tantangan.

Tuesday, October 8, 2019

It's not "Enjoy it while it lasts,"

It's "Be grateful while it lasts."

nothing lasts forever. everything can change in a blink of an eye.
Be grateful for everything while it lasts, that way there will be no regret when things go sideways.
it just bound to happen. we just don't know when.
besides, be grateful also means enjoying it, right? the difference is you won't take it for granted.

if you have a lot of money, you can either choose to enjoy it and spend it all, or you can be grateful for it and using it cold-headedly, while still enjoying it.
if you have a near-home workplace, be grateful and be considerate to those who doesn't have the same privilege.
and so on.

so.. have you said Alhamdulillah today? :)

Tuesday, August 6, 2019

Queen - Japanese Drama Quotes

Ep.7 -

Fujieda : Would i be as popular if i had my own company and earned big bucks?
Suzuki : It depends on the person.
Fujieda : I suppose working your butt off to make money is an outdated principle in the world today.
Yoda : What?
Suzuki : You said the wrong thing.
Yoda : Earning money without putting in hard work is despicable. try putting yourself in the shoes of those who work hard to survive.

------

Himi : People with and without children. that's a sensitive topic.
Mano : Using kids as a reason, means the other party has to back off, right? in that sense, that's also maternity harassment.
Fujieda : The truth is, working while parenting is really tough. the people around them have to support them well.
Yoda : Such as? What do you mean by supporting them well?
Fujieda : For example, sharing the work...
Yoda : What a general answer. can you stop with those useless, self-satisfying comments?
Fujieda : But i wasn't trying to do that.
Yoda : Actually, i think it's very likely that Fujieda becomes a dad who is all talk, but does nothing.
Fujieda : No way. i'm going to help with the chores and look after the kids.
Himi : There he goes.
Yoda : hey, what do you mean, help? do you mean that doing chores and parenting are a mom's job?
Fujieda : I didn't mean that, i'm sorry.


Thursday, July 25, 2019

Udonade

so,
When life gives you a very cute little daughter maasyaAllah in need of soothing when you were in the middle of cooking an instant noodle with egg, make udon instead.

Thursday, July 18, 2019

Berapa Harga KTP Anda?

jadi ceritanya beberapa hari ini tergelitik sejak mengikuti ig @indonesiablacklist.
agak miris membaca kronologis-kronologis penipuan online yang dialami korban, which, yang hampir pula saya alami. Alhamdulillahnya masih dilindungi Yang Maha Kuasa, alih-alih tertipu, saya mem-follow akun ig @indonesiablacklist.

ceritanya rata-rata punya alur yang sama, harga murah, deskripsi toko amanah, 100% terpercaya, button comment di-non aktifkan, dan berani memberikan foto KTP jika sang pembeli tergelitik rasa ragu.
pertanyaannya, benarkah foto KTP yang diberikan adalah miliknya?
toh ternyata nama di no.rek bank tujuan berbeda dengan foto KTP yang diberikan.
dari manakah si penipu-penipu online ini memperoleh KTP tersebut?

hari ini pun saya membaca berita tentang beberapa rekan Ojol yang tertipu dengan modus memberikan foto KTP untuk poin traveloka, dimana mereka mendapatkan 100k per-KTP.
dan somehow modus tersebut menjebak 100 warga.
next thing they know, korban yang telah memberikan foto KTP tersebut kemudian menerima tagihan utang bank hingga 10 juta (link here).

kasus pencurian identitas ini sebenarnya sudah tidak asing lagi, hanya saja sepertinya awareness terkait kerahasiaan KTP dan data diri masih dipandang sebelah mata.

jika ada pihak-pihak yang meminta foto KTP dengan alasan apapun, sebaiknya dipertimbangkan matang-matang apakah akan diberikan atau tidak. karena, really, berapa harga KTP anda?



Friday, June 28, 2019

Insight - the gifted hands

More or less seperti ini lah

Police officer :
so you're walking alone and someone ask for your help. What would you do?

A bunch of kids :
help him!

Police officer :
no,no,no. You don't help him. You are a kid. Adults don't need help from kids. Ok? Don't help him. And more importantly, don't get into their car. Understand?

A bunch kids :
yess!


The gifted hands, film korea tahun 2013, kinda so so menurut saya. Police officer-nya terkesan sangat bergantung ke psychometry, dan very lacking in detective skills.
Tapi untuk sekedar mengisi waktu, boleh lah.
Just don't expect too much.

Saturday, June 15, 2019

In the 'viral' world...

Tidak semua yang viral itu benar,
Tidak semua yang benar itu viral.

Hm.

Monday, April 29, 2019

A piece of ER Series

Carol Hathaway : "i feel scared. I mean, if you don't know what causes it how do you keep it from happening? Are we any different from that couple? They didn't see it coming. Would we see it coming? Yeah, you bring a child into this world... And you think they're helpless.. But actually, i think it's us. I think we are the one that helpless."
Doug Ross : "we probably are but.. That's why you love them as much as you can.. And you teach them as best as you can...and then you wish them good luck."

ER S5E9

The art of take what you 'need'

Well, no. This is not about oasis' song.
It's just that i think it's important to learn the art of 'take what you need'. Need. Not what you wanted, not what you don't want and especially not what you don't need.

You might want something but you don't actually need it. Or you might need it but not really want it.
So need is basically what you really need, whether you like it or not. And needs means what best for you. Not for any other people, not for image-sake, not for other reason. You. You're the reason. Yeah no, we're not talking about hoobastank's song.

So why would i call it an art? Because it is. No logical mathematical formula that can be used to summarize what you need and how you'd take it.

For example. You are a working and nursing mother. You went home feeling okay after a productive day at work, and you still have housework to do before picking up your 1 yo.
And then your neighbours saw you and just casually said 'hey, just coming home after work? Well you still have time to rest before picking up your child.'
When the truth is you actually don't have time to rest since you got list of houseworks to do.
The only time you can get some rest is when your child asleep. But what do your neighbours know?
Nothing. They don't know anything about your daily life. What they see and their perspective of the world clouded their judgement and come to the conclusion that you have time to rest.
And then those words might make you a lil bit angry, or maybe you wanted to explain to them the truth, or at least telling them that they're wrong. Either way, those words can ruin your previously okay mood.
Well why bother? You don't need to take that one.
What you need to take is your neighbours just trying to have a lil chit chat before you went to your house. It's a form of maintaining a good neighbours relation. And then you can just smile-it-away.

Other case, you might not perform well in your supervisor's eyes. While every time you look in the mirror you always doing a great job. And then your supervisors giving you advice with a lil bit criticism spice in it. So. Take what you need. If the advice and the critic will give you another positive result or it goes to a new greater you, why won't you tried it? Instead of going defensive, make it as another fuel to lit the fiery you. That is what you need.

Other time you're just surfing instagram and saw japan's scenery and it makes you drooling inside. But traveling to japan is on the next page of your other priority-list-book. Well you still have a book full of primary priority list. Now stop drooling. It doesn't mean to let go of your dream, it just that you still have other things to do. Don't compare what you have, what you don't have, what you might have or what you might not have to other people's. You don't know anything about other people. You don't know their struggles, you don't know what they have to give to take. So take what you need.
MaasyaAllah, how great Allah with all the things Allah's created. Bismillah, hopefully Allah will grant any of your wishes, and even greater. Aamiin.
And then take a look around you. Yep. You're blessed already. Not traveling-japan blessed, but alive-blessed. Family-blessed. And a lot of things-blessed.

The main point of the art is knowing what you need and how you'd take it. A lil bit tricky though. You can't let emotions driving you.
But once you master the art, i guess it'll be good. Awesome. Well, i'm still on my learning too though. Wish me luck.

So. After you finished reading this, Just take what you need. If you don't need it at all, then just skip to the next tab. Don't lose a sleep just because you don't like the things i wrote here. Well you might leave a comment, i'd appreciate it.
Or if you need it, then take it. Use it accordingly. Good luck.

May Allah Subhanahu wa Ta'ala bless us all. Aamiin.

Friday, February 22, 2019

Most Memorable Soundtrack

hm.
beberapa menit tadi iseng buka aplikasi youtube. muncullah Sungha Jung yang mengcover lagu nandemonaiya - ost kimi no na wa, originally dibawakan oleh Radwimps.
setelah sekian lama tidak menginjak dunia permusikan, ada lah rasa kangen-kangen sedikit dengan abang-abang Radwimps, Mas Ike Spyair, apalagi mas TakaToru.
hahah. masa-masa itu.

oke, balik ke judul.
most memorable soundtrack.

mungkin karena bias, mungkin karena emang saya sukanya tiga band itu, mungkin karena emang bagus, saya punya tiga film yang most memorable soundtracknya dibawakan oleh mereka.

1. Samurai X - live action
performed by Mas TakaToru dkk: The Beginning, Mighty Long Fall, Heartache

2. Gintama
performed by Mas Ike cs: Samurai Heart, Gunjou Destruction

3. Kimi no Na Wa
performed by abang Yojiro Noda dkk : nandemonaiya dan semuaaa lagu di album itu, haha

yep. send shiver to my skin.

udah sih itu aja. haha.

Hm. Nambah satu deh.
It's the right time - daichi miura. Superb.

Wednesday, February 6, 2019

pilihan itu harus dilakukan secara sadar

memilih itu harus dengan sadar.
eits. mentang-mentang ini lagi tahun politik, dikira arahnya ke pilihan politik ya? hahaha
eits. jika anda mengira ini tentang politik, silakan beralih. karena ini bukan politik. karena pilihan politik saya ikut pilihan suami. *oops

bukan, ini lebih besar.
pilihan-pilihan yang kita buat selama menjalani hidup ini. kadang menyesal, kadang bersyukur.
tapi pilihan tidak untuk disesali, tapi dipelajari untuk menjadi manusia yang lebih baik.
pilihan apapun selalu memiliki konsekuensi.
sekecil apapun. tidak ada pilihan tanpa konsekuensi.

dan meskipun berat kadang ada pilihan yang mau tidak mau kita pilih. tapi kalau sudah memilih pilihan yang berat ya siap dengan konsekuensinya.
even if it's suuuupeeerr haardd (nada franky).

at the end of the day mungkin kita cuma butuh bersujud sambil berbisik dan bolehlah menerima pelukan hangat dari orang terkasih.
cuma? cuma?
cih. kalau pilihan berat itu bisa disandingkan dengan kata cuma, tulisan ini tak akan terposting, haha.

dan itulah kenapa pilihan itu harus dilakukan secara sadar. agar penyesalan tidak muncul, bahkan jika konsekuensinya lebih berat daripada yang dibayangkan.
setidaknya saat membuat pilihan kita sadar 'ada' konsekuensi yang akan kita hadapi. meskipun takarannya agak kepeleset beberapa kilometer.

jadi jangan pernah mengambil keputusan tanpa sadar.
karena hidup itu pilihan, tiap hari kita lalui dengan pengambilan keputusan sekecil apapun, sadar lah. sadar. emosi dan imajinasi jangka pendek akan membuat proses pengambilan keputusan/pilihan menjadi tidak dapat diandalkan.

seperti saya saat ini, karena mood ini sedang sedikit gundah gulana, kiranya eskopisoklat dapat meningkatkan mood.
adapun hal-hal yang saya abaikan :
1. biaya (muhul cuy)
2. kekuatan pribadi (yes. sebenarnya saya sudah sadar sejak akhir tahun lalu kalau saya sudah ga kuat minum kopi)
3. caffeine effect

dampaknya:
1. jatah makan siang kantor berkurang
2. reaksi penolakan dari perut dan jantung mulai terasa
3. nemu link https://bebrainfit.com/caffeine-anxiety/

jadi jangan lupa Bismillah dulu kalau mengambil keputusan, dan terutama, harus sadar.


sekian, terima kasih.



Wednesday, January 30, 2019

Hm. Oke.

Dulu waktu kecil mau beli sepatu, orangtua saya bilangnya 'beli sepatu kets'
Dan sampai sekarang kalau nyebut sepatu bertali, saya nyebutnya sepatu kets.

Dulu waktu kecil orangtua saya punya tempat penyimpanan air panas. Bilangnya 'air panas di termos'.
Sekarang kalau saya mau nyebut botol penyimpanan air panas, nyebutnya termos.

Dan saya baru tau sekarang.
Sepatu kets itu diambil dari merek sepatu keds, berdiri tahun 1916, dari amerika.
Termos itu maksudnya merek vacuum flask thermos, berdiri tahun 1907, dari amerika.

Hm. Oke.

Saturday, January 12, 2019

Time will tell

Sympathy is a lie. Yes it is.
You wouldn't have guessed how it feels to be your parents.
You couldn't have imagine the struggle of your parents.
Until you become one yourself.

Even when others said, 'your mother carried you for nine months, change your diapers, sing you lullaby every night', it'll be just words.
Even when others said, 'your father worked day and night to keep food in your plate, to keep you sheltered from rain and to give you education you didn't know you need.' Yes, it'll be just words.
Until you become one yourself.

You wouldn't have guessed their feelings of insecurity and worried when you fell sick, when you suddenly cried in the middle of the night, or if you found hardships along your growing up phase.
You wouldn't have guessed their feelings when they sent you on your first trip to school alone, praying their heart out that you'll be safe, and even after you reach college they still couldn't sleep if you're not home yet.
You wouldn't have guessed, until you become one yourself.

And then when time finally tells you how it feels,
Suddenly you missed the feeling of safe in their grip, the warmth of their hug, the pleasure in their smile, and the confidence in their presence.
But you couldn't turn back time.
And time tells you, it's your turn.
It's your turn to worried 24/7 but still end up doing it. Things called parenting.

When your eyes met with your child's eyes and know that this little gift from Allah is so precious beyond words and you have to take a very good care of it.
Then you'll understand. It's your turn.