Wednesday, December 28, 2011

kalau jodoh gak kemana,,

kata-kata itu sangat lazim didengar.

"kalau jodoh gak kemana.."

jodoh?
menurut KBBI Daring - iya, daring, dalam jaringan. saya tidak punya KBBI, hehe, jodoh artinya orang yg cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup; imbangan, atau sesuatu yg cocok sehingga menjadi sepasang; pasangan.

tapi menurut saya, jodoh itu lebih dari itu. lebih dari sekedar pasangan.
misal. ada baju putih bergambar kakashi yang sangat lucu, baju dan gambarnya, yang sangat ingin saya beli. sayangnya waktu itu saya masih belum bisa membelinya.
beberapa minggu kemudian, saya kembali ke toko yang sama, dan ternyata baju itu sudah tidak digantung di display lagi. namun, saya tidak mau menyerah. waktu bertanya ke pemilik toko, ternyata masih ada stock! dan akhirnya saya pun membelinya.

jodoh?
hm.

berikut sepenggal pantun yang berjudul Pantun Pelbagai,
" Kalau ada sumur di ladang
boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
boleh kita berjumpa lagi "

jodoh?
hmm.

sekitar 5 tahun lalu, 2006, saya bertemu dengan seorang kawan, sahabat, yang dengan bangga kusebut saudara, yang menemani perjalanan kuliah selama di Malang.
waktu dia lulus, ia diterima bekerja di sebuah kota metropolitan. dia selalu mengajak dan memotivasiku agar menyusul kesana.
waktu itu saya hanya tersenyum simpul.
tiga hari yang lalu dia menemaniku estafet tiga mall di kota metropolitan itu, hanya karena saya ingin memanfaatkan voucher 50ribu dan membeli vitamin hamster. yep. ternyata saya memang menyusulnya.

jodoh?
hehe.

beda lagi dengan cerita seorang kawan, sahabat, saudara juga! *ah, saya memiliki banyak saudara!!
dulu ia pernah mengajakku masak-masak di rumahnya, yang ujung-ujungnya dia memasakkanku perkedel, makanan favoritku. dari Malang, dia juga diterima bekerja di kota metropolitan, sementara saya pulang ke kampung halaman. namun tanpa sadar, sekarang kosanku hanya berjarak satu belokan dari kosannya.

jodoh?
:D

sore tadi saya baru saja makan malam bersama seorang sahabat, saudara, yang pernah kuajak 'berkencan' di Kayungyun, warung bubur di Malang, pukul dua pagi.
tidak, kami tidak pernah berjanji untuk bertemu. hanya saja, dia kebetulan di kota metropolitan ini, dan ngajak ngopi. entah untuk bernostalgia, atau sekedar menghidupkan lagi masa lalu di masa kini. namun waktu ku tanya dia menginap dimana, jujur saya mengucap Subhanallah dalam hati, karena ternyata dia menginap di jalan yang sering kulalui untuk cari makan malam. dekat. sangat dekat. :D


jodoh?
haha


beberapa hari lalu saya sangat ingin nonton film bioskop. bahkan menyempat-nyempatkan browsing film-film apa saja yang sedang ditayangkan di bioskop terdekat dari kosan.
tanggal 26 kemarin kakak pertama saya mengunjungi kosan. dan pulangnya saya antar sampai halte busway. namun, belum sampai di halte, kami melewati bioskop. ya, kakak saya kemudian mengajak saya nonton.

jodoh gak kemana.
ya, saya yakin. jodoh tidak hanya masalah pasangan hidup.
tapi juga banyak hal lain.
pertemuan, pekerjaan, dan hal-hal lain.

sebelum nonton, kakak saya bilang, "kadang kita ingin sesuatu, namun tidak berhasil mendapatkannya. namun suatu saat, tanpa kita sadari, keinginan kita ternyata terkabulkan. hanya kita tidak tahu kapan."

ya,
kalau jodoh gak kemana, :D

if my plans doesn't work, then it means Allah have a much better plans for me.
so i'm right where i have to be. so my problems is there to strengthen me.
just so i got what i need, not what i want.
so quit whining. because each of us deserve, a gift for our struggle.

:D

Wednesday, December 14, 2011

sepertinya, di persimpangan itu...

pernahkah anda terpikir?
suatu waktu, di persimpangan itu, mungkin anda dan saya pernah berpapasan.
di toko itu, mungkin anda dan saya sempat bertegur sapa walau hanya mengucapkan 'permisi,.'
atau mungkin anda pernah membuka sebuah situs di sudut dunia sana, dan saya pun melakukan hal yang sama.
setiap melangkahkan kaki, atau lebih tepatnya memutar roda kendaraan beberapa kilometer, anda bertemu manusia-manusia.
siapa bilang saya tidak ada di antara mereka?
kemudian tiba-tiba kita bertemu -atau dipertemukan?- dan jadi sahabat baik.
tanpa tahu kita pernah berpapasan di persimpangan itu.

kebetulan?
saya beranggapan tidak ada yang kebetulan di dunia ini.
semua sudah digariskan.
seperti mengapa saya sekarang duduk di kamar dan belum bisa mengistirahatkan badan, lalu berkunjung ke jejaring sosial dan blog - bahasa Indonesianya apa ya?- demi melatih kemampuan mengetik-delapan-jari saya.
sudah ada relnya, kapan saya akan bertemu anda, dia, atau mereka.

tapi tetap saja, remote control masih kita pegang masing-masing.
itu, tersimpan di pojok paling atas badan anda.
jangan lupa baterainya pakai Qalbu. biar awet. :D

mirip kotak ular tangga kali ya? ada naik turun. tapi semua ada skenarionya.
anda pilih mana?

ada alasan kenapa anda disana dan saya disini.
mungkin belum saatnya kita bertemu.
mungkin saya tidak mampu bertahan disana sedangkan anda bisa.
atau mungkin kita malah bisa berbagi pengalaman?

saya masih beranggapan,
tidak ada yang kebetulan di dunia ini.
dan tidak ada yang sia-sia di dunia ini.

maka bersyukurlah,
kita masih diizinkan untuk bernafas.
dan mungkin, kita bisa bertemu lagi.


ibu kota negara Indonesia,
lantai,
0:52 waktu jam tangan.

Sunday, December 4, 2011

Peperangan itu telah kumenangkan!!

Ia bergerilya ke salah satu sudut. mengendap diam-diam.

sudut mataku menangkap pergerakannya. kemudian ia bersembunyi.
kunyalakan sistem red alert. dengan penuh kehati-hatian layaknya seorang Perwira HSSE dalam mendekati bahaya, dan seorang pemadam kebakaran mendekati api, ku keluarkan jurus Diable Jumbe!! *menendang tempat persembunyiannya - tas ratna*

dan ia terlempar! kemudian ia terjatuh telentang!! aku tersenyum sinis. aku percaya ia tidak akan bisa membalik badannya lagi. ia akan kelaparan, dan ia akan mati. kuhembuskan nafas dengan tenang. kembali duduk dimana aku berjaga. sambil memakan roti yang diolesi selai cokelat.

tiba-tiba ku rasakan reihatsu yang berbeda. kewaspadaanku mulai meningkat.
kuberanikan diri melihat musuhku. ah! ia telah kembali siap siaga!! entah bagaimana ia berhasil membalik badannya!! aku tidak percaya ini!!

kutetapkan hati, kuteguhkan tekad. peperangan ini belum usai!
aku mencari senjata. Bazooka Baygon tidak kutemukan! ah. sayang sekali aku belum memasukkannya ke inventoriku! tidak dapat digunakan atau N/A!!

ketegangan mulai meningkat.
ia masih siap siaga dengan posisinya.
tidak! aku tidak akan kalah!!

kuambil Nimbus 2011 yang tergantung di luar barrack tempat tidurku. dengan hati-hati aku menaiki dataran yang lebih tinggi (tempat tidurnya Ratna). ku pegang erat Nimbus 2011, dan dengan kekuatan bulan! aku memukul musuhku!!

aku terdiam. Nimbus 2011 tetap di atas musuhku.
kemudian aku menemukan kekuatan untuk bergerak! jiwa need for speed pun terbakar dalam ragaku!
dengan kecepatan tinggi aku menggeser Nimbus 2011 beserta musuhku yang tergencet dibawahnya ke arah tebing tangga yang curam!
dengan tekad Hole in One, kulemparkan ia!
aaah!!! tapi ia belum mau menyerah! ia tersangkut di ujung sapu Nimbus 2011!!
dengan mata membelalak kulihat ia mulai bergerak.

tidak! aku akan menang!!

kukerahkan Gear Second, dan kupukulkan ia ke tebing tangga!!
dan kemudian ia terjatuh.

tidak. kali ini ia tidak akan kembali.
dan kalau ia kembali.
akan kusiapkan Bazooka Baygon.
pegang janjiku.
aku menang!

>> peperangan Uchy Vs Kecoa, @kamar kos

Friday, December 2, 2011

Kepemimpinan

I woke up today with this feeling, that better things are coming my way
And if the sunshine has a meaning, telling me not to let things get in my way

(5ive – Keep on Movin’)

Kepemimpinan

Kepemimpinan. Kata tersebut terdengar tidak asing namun masih cukup membingungkan untuk dianalisa.
Pemimpin. Lebih sering lagi terdengar. Terutama saat menjelang Pemilu, saat pemimpin yang terbaik diharapkan maju untuk memimpin bangsa ini bangkit dari keterpurukan.
Lebih mudahnya, sebutkan saja berapa banyak pemimpin yang ada di dunia ini. Bahkan untuk lebih mudahnya, sudah berapa banyak pemimpin yang anda kenal? Baik itu kepala sekolah, ayah, ketua kelas, atau mungkin ketua kelompok anda?

Seberapa pentingkah keberadaan pemimpin itu?
Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan didalam menjalankan kepemimpinannya.
Dengan demikian, pemimpin dibutuhkan untuk mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu, demi pencapaian tujuan yang satu.

Apa yang terjadi jika tidak ada pemimpin?
Cukup sulit untuk membayangkan dunia tanpa pemimpin. Pada dasarnya, di dunia ini harus ada yang mengambil peran pemimpin, dan ada yang mengambil peran sebagai yang dipimpin. Kalaupun dalam satu kelompok tidak ada yang memimpin, maka bukan tidak mungkin akan terjadi kekacauan.
Anggap saja anda akan pergi ke Matos bersama beberapa teman sepulang sekolah. Teman anda, Avril Lavigne memilih untuk naik pesawat. Teman anda yang lain, Daniel Radcliffe memilih untuk naik angkot. Sedangkan teman anda yang terakhir, Luna Maya memilih untuk naik taksi. Anda sendiri lebih memilih naik sepeda ontel. Lalu apa yang akan terjadi jika tidak ada salah satu dari anda yang berinisiatif untuk memecahkan masalah tersebut? Jika tidak ada pemimpin, maka mungkin anda dan teman anda akan menempuh jalan yang berbeda. Namun, jika mungkin Luna Maya mengajak anda semua berdiskusi dan kemudian memutuskan untuk pergi bersama naik truk sapi, maka jadilah ia sang pemimpin.

Kepemimpinan itu apa?
Banyak teori yang mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan (leadership).
Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sekarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan Hersey menambahkan bahwa leadership adalah usaha untuk mempengaruhi individual lain atau kelompok. Seorang pemimpin harus memadukan unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri kepribadian dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.
Mitos pun ikut bermain dalam proses penerjemahan kepemimpinan itu. Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All - Seasons , dan the Intensity.
Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin
Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya.
Mitos the Intensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas seterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapat menumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja.

Lalu apa yang harus dilakukan seorang pemimpin?
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa menggerakkan bawahannya, oleh karena itu, harus bisa memahami apa yang dibutuhkan bawahannya. Maslow mengungkapkan dalam teorinya bahwa ada lima kebutuhan dasar manusia.
Lima kebutuhan dasar itu adalah
1. Kebutuhan Fisik (Physicological Needs), yaitu kebutuhan makanan, minuman, tempat tinggal dan lain-lain.
2. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan keselamatan terhadap bahaya atau kekerasan, setelah kebutuhan psikologi sudah terpenuhi.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs) timbul bila kedua kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi, yaitu kebutuhan akan afiliasi, persahabatan serta memberi dan menerima kasih sayang/dihargai dengan/dari/oleh orang lain dalam kehidupan sosial masyarakat.
4. Kebutuhan Prestise (Ego/Esteem Needs), yaitu kebutuhan akan penghargaan untuk penghormatan diri, status, perhatian hingga penerimaan orang lain, yang muncul bila ketiga kebutuhan sebelumnya telah terpenuhi. Menurut Maslow kebutuhan ini jarang dapat dipuaskan.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs) merupakan kebutuhan terakhir apabila keempat kebutuhan lainnya di atas telah terpenuhi, yang dapat mendorong perilaku seseorang untuk dapat mempertinggi kemampuan kerja.
Kelima kebutuhan dasar ini patut menjadi pegangan pemimpin untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh bawahannya.
Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya.
Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan
M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa
M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin
M 4: bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.

Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
Gaya 1: telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya.
Gaya 2: selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang jelas.
Gaya 3: participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.
Gaya 4: delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

Teori-teori kepemimpinan ini terbukti mempengaruhi cara pandang tiap orang akan kepemimpinan. Image yang tercta bahwa sosok pemimpin haruslah seorang yang kuat, tangguh, pandai, dan lain-lain menjadi karakter ideal yang dijadikan standar.
Perlu ditekankan, pemimpin tidak hanya dilahirkan, namun juga dihasilkan. Oleh karena itu, jangan takut berjuang. Setidaknya tiap orang memiliki jiwa kepemimpinan dalam hidupnya. Setidaknya, ia bisa memimpin dirinya sendiri.

Wahyu Suci Andayani
Malang, 6 Desember 2009

Friday, October 28, 2011

Mengenang "Sumpah"

83 tahun lalu Sumpah itu dijunjung tinggi. dihargai keberadaannya, diresapi maknanya.
ia adalah hasil pemikiran pemuda-pemuda bangsa yang sedang berjuang membangun sebuah bangsa.
83 tahun kemudian, hari itu masih dikenang. Sumpah itu masih dilafalkan.
tapi apakah kata-katanya masih dimaknai?

83 tahun lalu pembacaan sumpah itu diakhiri dengan iringan lagu "Indonesia Raya".
sekarang, konser-konser digelar untuk memperingati pembacaannya.
bahkan, ada yang dengan bangga akan menggelar konser dengan salah satu konsep acaranya 'memberikan kejutan dengan menyuguhkan musik ala Korea atau K-Pop' (tribunnews.com). menakjubkan.
konser lain juga diadakan, kali ini agak 'mini'. jangan salahkan saya kalau saya mengangkat sebelah alis waktu disampaikan dalam infotainment, 'konser ini digelar untuk meningkatkan rasa persatuan bangsa' dan konser tersebut diadakan di salah satu Mall di kota besar di Indonesia.
Persatuan? apakah konser di Mall akan mempersatukan pemuda Indonesia?
okelah lagu-lagu yang akan dinyanyikan adalah lagu Nasional, toh cuma dinyanyikan saat Sumpah Pemuda dan 17 Agustus saja.

selebrasi. refleksi.
17 Agustus dan hari Kebangkitan Nasional adalah ajang tepat untuk refleksi diri.
haruskah cermin itu hanya digunakan saat tanggal-tanggal tertentu saja?
seberapa sering anda bercermin dalam satu tahun? atau satu bulan? atau satu hari?
saya yakin anda tidak akan tahan kalau hanya bercermin dua kali setahun.
sayangnya ini hanyalah sebuah selebrasi. kebetulan bisa refleksi diri.
perayaan yang kebetulan bisa pasang logo 'nasionalis' di depan dada supaya dilihat banyak orang. banyak orang pun akhirnya mau dipasangi logo yang sama. setelah jam 00.00, logo dilepas. untung-untung kalau masih ada yang pakai.
perayaan yang dikomersialisasi. konser? yeah right. pemuda lain hanya sebagai penonton, yang berteriak-teriak mengidolakan kawan yang kebetulan lebih jago nyanyi.

demo aktivis yang identik dengan anarkis.
mengaku aktivis idealis tapi tidak bisa bertindak ideal.
menyebabkan kekacauan hingga yang dibela pun bingung siapa yang dibela.
mungkin sekarang memang susah mencari aktivis intelek idealis yang tidak anarkis tapi solutif kreatif.


bukannya saya sinis, saya hanya bingung.
hm.
sepertinya saya terlalu sering bingung.
dan terlalu sering duduk di depan tv sambil mengangkat sebelah alis.

Thursday, October 20, 2011

Perumpamaan

seumpama aku adalah kamu
apa yang aku pikirkan terhadap aku?
seumpama kamu adalah aku
apa yang kamu pikirkan terhadap kamu?

umpamanya hari kemarin kita tidak bertemu
apa jadinya kita sekarang?
umpamanya hari ini kita tidak berpisah
apa jadinya kita besok?

jika diumpamakan kisah kita adalah buku
apa kita akan loncat ke halaman akhir?
jika diumpamakan keputusan adalah sebuah buku soal
apa kita akan melihat kunci jawaban?

ini hanya lah perumpamaan
sebuah kondisi yang dibayangkan
tapi hidup bukan perumpamaan
dan tindakan adalah keputusan



tempat tidur bawah, kamar 333
20 okt 2011, 17.52 WIB

Monday, August 22, 2011

jalan dan pintu

ada jalan di sepanjang tepian niat.
ada pintu di tiap cabang tekad.
Tinggal jalan dan tinggal buka.

Kalau tidak bisa jalan, merangkak pun tak jadi soal.
Jangan ragukan niat.
Kalau tidak bisa terbuka, dobrak pun tak jadi masalah.
Jangan ragukan tekad.

Pertanyaannya.
Kepada siapa kamu berniat,
dan,
untuk apa kamu bertekad.

nothing and everything all at once

kalau orang bilang ke kanan,
saya noleh kanan.
kalau orang bilang ke kiri,
saya noleh kiri.

jangan bilang saya mau diperintah.
saya hanya mau menganalisa.
jangan bilang saya mau disuruh.
saya hanya mau berguru.

salah dulu baru benar.
liat orang salah dulu baru benar.
denger orang salah dulu baru benar.
yang betul itu kebetulan, yang benar itu kebenaran.
jadi salah bisa dibetulkan biar jadi benar.
berarti banyak orang yang salah biar banyak orang jadi benar.

jangan salahkan kalau saya salah.
tolong betulkan kalau saya salah.
saya hanya terpaksa lewat jalan yang lebih panjang untuk sampai ke kebenaran.

Monday, January 3, 2011

Flower Pot

this story is based on fiction that unfortunately fits the fact.

it's just something that we have to lived everyday.
we saw everyday.
we heard everywhere.

it's called life.
ups and downs. lefts and rights. or should i say wrongs and rights?
one second you're the destroyed, the next second you found yourself become the destroyer.
it's just another basic things in life.
killed or kill.
be the victim or be the victim-maker.

why do we have to go down all the way just to realize, oh, it's the wrong way.
i should've gone the other way.
why do we have to feels what it likes to be hurt before we stopped hurting others?
if you knew what it feels like to be hurt, you wouldn't hurt someone, would you?

so there she is, looking aimlessly to the street full of flowers.
why did she have to lived among the flowers?
she's not beautiful, no.
the flowers keep walking.
she keep staring.


somehow her eyes stuck to a corner.
not so far away from the flowers-crowd.
not so many flowers there. seems cozy.
she move her legs. getting closer.

she sits. sighs.
finally, completely alienated.
just when she started to lean her heads to the wall, someflower sees her.
stare at her.
she look the flower back.

and the flower getting closer.
'excuse me, walls. are you available?'
she amazed. stunned.
she believe the flower sees her.
then why, why?
why the flower still asks the wall if he's available?

she begin to stand up.
she walks away.
she's hurts.
she sees a mirror.
she watches her reflection.
yep. she's a flower-head too.
she just didn't bring the colors too much.
she thinks it's probably because she likes gray.
she's hurts.

she's a flower too.
yeah.
but she's being hurts by other flower.
where's that things meet any sense?

time goes. it never stop.
some flowerday, she meet with the flower from the other day.
the flower sitting and leaning to a beautiful wall.
she thinks of giving the flower the same thing the flower gave her.
her mind tickles.
revenge. no. it's not. it's just treating that flower the way she treats me.
her mind made up.
she's getting closer to the flower.

three step more.
two step.
she stop.
one step from the flower.
she stop.

it didn't feels right.
so she turns right.

the flower still leaning on the beautiful wall.