Tuesday, June 2, 2015

Hm.Tangan saya gatal.

Ho'oh, tangan saya gatal.
untungnya bukan karena saya ingin belanja,  tapi karena saya ingin nulis.

sebenarnya mungkin lebih tepatnya saya ingin bercerita, tapi saya tidak tahu dan mungkin tidak menemukan kepada siapa saya harus bercerita.
cerita saya sebenarnya tidak ada manfaat ataupun nilai dan pesan moral sama sekali.
hanya sekedar bercerita. mungkin karena itu saya bingung kepada siapa saya harus bercerita.

at least di blog ini, readernya datang dengan sadar dengan tujuan ingin membaca. kalau kesannya saya menjebak, mohon dimaafkan. saya bahkan mulai berpendapat keterangan pageview di blog saya sebenarnya adalah saya sendiri.

well,
just now ayah saya  menelepon dan bercerita dengan riang gembira (ps: cerita ini sedikit dibumbui hanya untuk menambah cita rasa, bukan untuk merubah alur cerita). ternyata di sebelah kebun kesayangan ayah saya sedang ada yang membangun kos-kosan. saya pikir ayah saya girang karena berarti kebun ayah yang entah dipedalaman mana daerah Gowa itu akhirnya mulai berkembang, tapi ternyata girangnnya karena alasan yang lain.
ayah saya sempat ngobrol panjang dan lebar dengan pemilik kos-kosan yang sedang dibangun itu.
terlontarlah kata-kata pemilik kos-kosan yang menceritakan kalau anaknya dulu pernah diterima di Perta**** dan Pel**** pada waktu yang bersamaan. sementara di satu sisi saya pun pernah mengikuti tes di kedua tempat tersebut, dan tidak berhasil lolos di Pel****, namun saya sempat bercerita pada ayah saya kalau ada kenalan saya di tempat tes yang berhasil lolos di kedua tempat tersebut. namun karena pengumuan Pel**** lebih dulu keluar, maka yang diambil adalah Pel****.

akhirnya ayah saya dengan excitednya bertanya-tanya, apakah benar kenalan yang dulu saya ceritakan adalah putri dari pemilik kos-kosan yang baru dibangun itu?
jengjengjeng.
akhirnya saya memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat kepada Kak U*a, person of interest dalam kasus ini. untungnya saya masih punya nomornya, meskipun perkenalan kami hanya sekilas dan sudah bertahun-tahun tanpa contact, kecuali sedikit melihat foto-fotonya di BukuWajah.

dan ternyata tadaa.. memang benar pemilik kos-kosan yang baru dibangun itu adalah ayah Kak U*a.
LOL. what a coincidence.
setelah putri-putrinya bertemu di sekitar tahun 2011, kini ayah-ayahnya bertemu di tahun 2015. dan ternyata kami tetanggaan, jika kebun ayah boleh dianggap second home.

sebenarnya ini bukan kali pertama ayah saya menemui kenalan saya secara tidak sengaja.
di tahun 2012, jika saya tidak salah ingat, saya sempat menghadiri rapat bersama unit-unit keuangan seluruh daerah, termasuk Makassar. meskipun saat itu saya masih hijau-hijaunya, jadi tidak banyak membantu.
namun saya sempat berkenalan dengan orang keuangan dari Unit Makassar. namanya Kak F*hr*l. itupun karena saya sempat salah mengira ybs adalah kakak dari teman SMA saya. ternyata bukan. malu sih, tapi ya sudahlah.
setelah perkenalan di rapat itu, masih sempat contact melalui email terkait pekerjaan. kemudian lost contact karena that particular kerjaan telah selesai.

tetiba setelah sekian lama, yang bahkan saya pun mulai lupa dengan kenalan saya itu, ayah saya menelepon dan bercerita bahwa ayah baru saja kembali dari tempat kawan lamanya di Pangkep.
dan surprise, surprise, anak dari kawan lama ayah saya itu adalah Kak F*hr*l. berhubung kami sudah pernah berkenalan, jadi si Kakak nyambung waktu ayah saya bercerita tentang saya. if only waktu itu saya tidak salah mengenali Kak F*hr*l sebagai kakak teman SMA saya, mungkin disaat ayah saya bercerita tentang saya, Kak F*hr*l hanya akan ketawa-ketawa sopan saja.

hm. all in all, ini hanya cerita yang sebenarnya tidak ada makna. hanya saja saya ingin bercerita.i guess coincidence happen. or is it fate? ahahha