Friday, November 9, 2012

tidak habis pikir,, uda dipikir gak habis-habis



"Rhoma Irama adalah ikon umat Islam. Kalau ada partai yang mengusung Rhoma, saya yakin suaranya akan naik. PKS, PAN, PKB, naik suaranya. Karena Rhoma banyak fansnya, dan mereka fanatik sama dia," lanjut Fachrurozy Ishaq, Ketua Umum DPP Wasiat Ulama, dalam deklarasi dukungan di rumahnya di Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2012).

"Artinya, ada suara-suara dari partai Islam yang sudah menyebut bahwa Rhoma memiliki akseptabilitas dan dapat dijadikan panutan," lanjutnya.

lah. emang jadi capres cuma buat menang??

emang karena banyak fans lantas dipilih untuk memimpin negara??
bekal capres cuma 'akseptabilitas dan dapat dijadikan panutan'?

ulama oh ulama,, mau dibawa kemana negara ini....


sumber

 

Sunday, November 4, 2012

1st Experience - Live Concert

Konser adalah suatu penampilan langsung dari sebuah band/grup music/penyanyi.
3 November 2012 adalah tanggal bersejarah bagi saya, karena pada tanggal itulah pertama kalinya saya menjejakkan kaki di konser.
bukan hal yang wah tentunya. tapi bagi saya, pengalaman tadi cukup menyenangkan.
Konsernya disponsori oleh Guinness, dengan menampilkan band utama Creed. konser ini diadakan dalam rangkaian acara Guinness Arthur's Day.


konser ternyata cukup menyenangkan, salah satunya adalah bisa ikut nyanyi, berasa karaokean tapi gak peduli suara sampai atau tidak, bagus atau tidak. toh gak kedengeran juga, karena semuanya ikut nyanyi.
hanya saja mungkin memang begini derita orang yang tingginya kurang dari 145 cm. gak keliatan. memang sudah disediakan layar di kiri dan kanan panggung, namun apalah artinya datang ke konser kalau gak berhasil ngeliat si pemain musiknya secara langsung.
sempat gregetan dan sedikit gak ikhlas, waktu saya gak bisa ngeliat apa-apa di panggung. ketutupan orang. kalau jinjit-jinjit sedikit sih kadang-kadang masih bisa keliatan. penuh usaha dan doa tentunya.
perjuangan itu sudah cukup susah, tanpa harus ada faktor lain yang menyebabkan saya gak ngeliat apa-apa. faktor-faktor lain itu adalah handycam dan kamera - apapun bentuknya. kamera hape, kamera digital, kamera biasa, maupun ipad dan keluarganya yang digunakan untuk mengabadikan momen tersebut.
saya memang tidak berhak marah, toh dari pihak penyelenggara konser pun tidak melarang penonton untuk mengabadikan konser yang sedang berlangsung, tidak seperti di bioskop.
mungkin karena konsepnya pembajakan live performance saat konser memang bukan pembajakan. toh yang datang sudah bayar semua, dan tentunya situasi dan kondisi konser tersebut tidak akan terulang sampai kapanpun. rangkaian konser pun tentunya akan berbeda-beda alur ceritanya.
malah, jika konser tersebut beredar, tentunya pihak penyelenggara akan diuntungkan, karena penonton konser bajakan tersebut bisa jadi tertarik dan finally datang ke acara konser selanjutnya.
jadi memang tidak ada alasan untuk marah.
namun ya tetap saja, saya sedikit gak ikhlas, terutama kalau sudah dapat spot yang bagus, bisa ngeliat bandnya disela-sela pundak orang lain, tapi ternyata terhalang kamera.
sangat sepakat dengan WikiHow on How to Have Good Concert Manners
"Use your cellphone/camera sparingly
. Taking pictures with your cellphone is distracting; not to mention it blocks the view for the people behind you. Those who spend the entire show recording the gig on their cameras or phone are not living in the moment. Though you might want to capture an amazing shot, you'll most likely miss out on something better by being distracted with your camera or phone."

*ngangguk-ngangguk

hm. intinya sih.. saya gak kapok nonton konser. tapi semoga saja next time bisa dapat spot yang lebih menyenangkan, yang gak kehalang orang lain ataupun kamera. *ngarep tambah tinggi udah gak mungkin sepertinya.
kata WikiHow, A good concert spot is earned.

so... kapan ya Asian Kungfu Generation bikin konser di Jakarta..>_<