Tuesday, November 19, 2019

Melipir

Some things are changed, while some stays the same.
Baru saja napak tilas di sekitaran sarinah.. Well ya sekedar lewat sih haha.
Banyak yang sudah berubah. Cafe baru bermunculan, bahkan sarinah pun sudah banyak berubah tata letaknya. Pun banyak counter baru.
Ke kopi oey sabang, orangnya sudah ganti semua. Mas dan mbak yang dulu sampe hapal pesanan saya sudah tak terlihat. Yang tidak berubah tentu, pesanan singkong sambal roa. Yumz.
Melipir ke chatime sarinah, orangnya juga uda ganti. Mbak-mbak yang ngapalin pesanan saya bahkan sampai ketemu di chatime grand indonesia pun tak terlihat lagi. Namun kali ini selera saya sudah berubah. Tentengannya ganti janji jiwa. Baru tau juga janji jiwa punya counter di basement sarinah.
Alhamdulillah diberkahi dengan kantor yang mendekat ke rumah, naik krl pun jadi agak kagok. Kagok naik tangga. Alias engap. Alias ga pernah olahraga. Salut sama mbak mas yang masih berjuang dengan krl tiap hari.
Hm. Saatnya pulang. Kerjaan rumah sudah menunggu. Melipirnya sekian dulu.

Friday, November 15, 2019

Hidup itu penuh tantangan

Hm. Entah mengapa saya baru menyadari sekarang. Yes. At 00.10. It just down on me.
Hidup itu penuh tantangan.
Bukan, saya tidak berbicara tentang iklan-iklan penuh tantangan cem naik gunung, naik mobil offroad, naik sepeda di hutan, atau main wahana super menegangkan di dufan.
Lebih sederhana. Tapi tetap sama menantangnya. Or should i say even more challenging? Hm.

Kebayang ga sih, you stumbled upon a super good gossip material and you can't wait to share it to whomever you found first?
Yes, that kind of challenging.
Gatel tau gak sih. Gemes. Hasrat ingin berbagi cerita itu begitu besar. What's the harm kan ya? Cuma sekedar cerita 'eh tau ga, tadi tu si itu sama si itu lagi blablabla.'
Sekedar cerita. Terus lawan bicara nanggepin, 'ih iya lho mereka itu blablabla'. Kemudian datang orang lain yang ikut mendengarkan atau berbagi cerita. Jadilah gossip tersebar. Kenapa jadi gossip? Ya karena orang yang diomongin gak disitu. Gak bisa konfirmasi benar atau tidaknya, semata-mata hanya sudut pandang orang kesekian.
Kalau ternyata sudut pandangnya pake kacamata prejudiced? Jadilah fitnah. Yakin sanggup nanggung dosanya?
Sangat menantang. So easy to slip. Self control itu challenging menurut saya.
Jadi saat anda menemukan good gossip material, what would you do? Apakah anda termasuk orang yang tertantang untuk menahan diri?
Padahal balasannya jelas lho. Sembunyikan aib saudaramu, maka Allah akan menyembunyikan aibmu di dunia dan akhirat.

Ada juga nih, you're having a rough day at work. Mau pulang, hujan. Abang-abang ojol kebanjiran order. Nunggu lama, uda dicancel berkali-kali, begitu dapet, bayar bisa dua kali lipat or more. Ketemu abang ojol yang dinanti-nanti, ternyata si abang ojol ga kalah lelahnya. Bahkan mungkin physically lebih lelah daripada anda. Bawa motor udah ugal-ugalan. At the end of your trip, sangat challenging untuk ngasih bintang dikit plus tips yang ga kalah dikit juga. Belum lagi kalau hasrat nyinyir dan ngomel-ngomel keluar. Atau bahkan tatapan dan gesture yang sengaja diset sedemikian rupa agar si abang ojol tau kalau si penumpangnya bete. Challenging.
Padahal a simple gesture, 'makasih bang' is enough.

Daily complains pun dapat saya kategorikan hal yang menantang. Coba, what good would it brings you to complain? Other than the new sonic ya. Haha. Itu sih jadi bagus si animasi sonicnya. No, ini bicara daily complains. Duh hari ini bla. Tadi bla. Pusing deh. Besok terulang lagi. Ada aja yang dikomplain. Well, hello? No one really wants to hear that. Kalau pun mendengarkan atau ngasih advice ya sekedar that's the right thing to do at the moment.
Padahal bisa jadi orang yang dengerin punya masalah yang ga lebih sedikit daripada yang ngeluh.
Bukan berarti saya ga menerima curhatan ya, hanya saja kadang saya mendengarkan ada yang mengeluh suatu hal yang menurut saya 'lah itu mah syukur alhamdulillah'. Rasanya gemas-gemas pengen gigitin tali ransel gitu.
Jadi kalau sekedar keluhan receh, sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi dan kebiasaan, ga perlu lah di-announce pake toa dengan mode repeat.
Tapi emang challenging sih, it feels so natural. Daily complains itu keseringan mengalir begitu saja dalam percakapan yang biasa saja. Ya tapi kalau kondisinya tidak segampang itu ga jadi menantang sih ya. Hahaha.

Dan masih banyak hal-hal challenging lainnya yang terjadi lebih sering daripada yang anda bayangkan. Most of it tentang self constraint, setting positive mind and attitude.
That's challenging, thriller even.
Padahal kuncinya cuma satu. Things that came out of your mouth can not be taken back.
Jadi think before you speak. Ask yourself beforehand, what good does it do you? Kalau ga ngaruh apa-apa, then just keep your mouth shut.
Masih banyak hal bermanfaat lain yang bisa dikerjakan. Percayalah.

Fiuh. Hidup itu benar-benar penuh tantangan.