Tuesday, April 10, 2018

TV series review : All about my siblings

Belum terbiasa boci nemenin baby hela mengantarkan saya ke perjalanan menelusuri judul2 film di VIU. Yep. VIU, yang isinya drama korea premium dan drama jepang gratisan.
Nemu lah judul ini.
All about my siblings, serial Jepang yang tayang di tahun 2014.
Cuma satu kata buat gambarin serial ini. Gem.
Yes. Permata. Berlian. Superb bahkan tidak cukup menggambarkan ke-awesome-annya.

Berkisah tentang lima bersaudara yang telah kehilangan orangtuanya sejak masih kecil. Sang kakak pertama mengambil peran seorang ayah di umur 15 tahun, berhenti sekolah dan bekerja mati-matian demi menghidupi empat adiknya.
Nope, jangan samakan drama ini dengan drama versi indonesia.
Drama ini begitu realistis, masuk akal, dan relatable.
dan tentunya menguras air mata and at the same time giving a very warm feeling.
Salah satu scene dimana saya tercengang dengan detailnya adalah dimana sang anak ketiga, Hikari, satu-satunya perempuan di keluarga tersebut, terlibat pertengkaran dengan anak kedua, Satoru.
Di scene tersebut terlihat Hikari memukul Satoru dengan sekuat tenaga dan emosional, dan Satoru mengangkat tangannya namun tidak memukul balik Hikari. Pertengkaran mereka dilerai oleh anak pertama, Asahi, yang menarik Hikari menjauh dari Satoru. Kemudian Hikari yang frustasi karena marah pergi sambil menendang Satoru untuk terakhir kali. Namun Satoru hanya menunjukkan ekspresi marah tapi tidak membalas sedikitpun.
Yang saya tangkap dari scene itu adalah, mereka benar-benar memposisikan diri sebagai saudara, melindungi satu-satunya anggota perempuan di keluarga mereka. Satoru bisa saja membalas pukulan dan membuatnya lebih dramatis, tapi tidak, Satoru hanya mengangkat tangan dan tidak balas memukul. Kemudian saya teringat cerita ust Khalid, kalau perempuan memukul pintu, laki-laki bisa merubuhkan pintu. Begitulah perbedaan kekuatan yang dimiliki laki-laki dan perempuan.

Masih banyak detail menarik lainnya, namun better watch it for yourself.

Highly recommended.
All about my siblings - Wakamono Tachi.




Sunday, April 1, 2018

Sk8ter boi

Tadi pagi tetiba terngiang2 lagu sk8ter boi nya Avril Lavigne.
Bwahahha.. zaman SMA, muter kaset Avril, yes, kaset, sambil beresin rumah.
Masih cupu, masih bingung sama PR sekolah, kekhawatiran terbesar cuma lulus SNMPTN.

Fast forward ke sekarang, pake piyama, nyempet2in ngeblog sambil masang telinga buat baby Helaaa.
Nyahahahha.. waw. Cepat sekali waktu berlalu.

Mundur ke tiga tahun lalu, pertama kali dikenalin sama abang kangmas suami. Waktu dikenalin juga iseng aja dijabanin, kali kali cocok.
Eh lah, 3 kali ketemu langsung diajak nikah, next monthnya dimudahkan ketemu sama ortu yang kebetulan banget tiba2 mau maen sama cucu di jakarta, trus dikasi lampu hijau* (*syarat dan ketentuan berlaku) bwhahahaha.
Alhamdulillah drama untuk menuhin syarat dan ketentuannya yang diancer2 butuh minimal dua tahun ternyata hanya 1 tahun lebih beberapa bulan.
Dan lagu you’re still the one nya Shania Twain emang bener2 menggambarkan kita setahun yang lalu. Bahkan sekarang pun masih valid.

Our amazing first year mulai,, ngontrak sendiri, melatih kesabaran abang kangmas suami untuk makan masakan istrinya yang ga bisa masak, kerjaan weekend main dota bareng (bedanya abang suami online, istri mah offline aja ahahaha), dan berbagai macam pengalaman menakjubkan dan menyenangkan lainnya. Menikmati masa pacaran halal lah ya. Ahahaha.

Sekarang semua itu terasa jauuh. Menginjak tahun kedua ini Alhamdulillah ada penambahan pemain. Alhamdulillah,alhamdulillah. Beberapa penyesuaian perlu dilakukan, dan amazingnya still sisi2 menakjubkan dari abang kangmas suami terus bermunculan. And i can't say how grateful i am for that. i look forward to go on this life journey with you, and our little gift. Tentunya akan lebih menyenangkan dan menakjubkan. :-)

happy anniversary, my dear husband,,
You're still the one, ah,heck. you'll ALWAYS be the one and only.

Ps: dari remimiscing sk8terboi jadinya keinget abang kangmas suami. Bwahhaha, funny how train of thoughts works.