Sunday, December 25, 2016

Arigatou Gozaimashita!

Dulu kayanya uda pernah sih, ngebahas our friendship di blog ini.
but i just can't get enough. you're still the greatest best friend ever.

you accept all my selfishness, clumsyness, everything. you have something in me that you don't like, and so do i, but still,, you still willing to spend time with me.
true, we had a couple of arguments, disagreement, but we always succeed to talked it out.
well of course with tears and snot running freely.
but i don't mind crying in front of you.


well i suddenly hug you this morning and just... cried and you cried with me.

thank you for amazing memories, amazing adventures, amazing discussion, and amazing heart to heart session,,
even when we have our own family, i still wanted us to be bestfriend forever!
i owe you a lots off things, and i don't know how to repay it.

some say that how other treats you is a mirror on how you treats others, but i still think that you're already a good person inside, so you always treated me with kindness although i've always been the selfish one.

thank you.
thank you.

i guess Happiness and Hope are suited to each other. :)
life is good with you around, :)

Arigatou Gozaimashita!!!!!!!!!!!!!!!!

Friday, December 16, 2016

Ngiklan ikhlas adalah konsumen yang puas

ada yang setuju?

kalau konsumennya puas, ga disuruh juga bakal ngiklanin.
ga ada yg nanyain juga tetep aja dipromosiin ke tetangga sebelah.

yap,
disini saya adalah pelanggan Andromoney yang puas.

dulu pernah nyoba beberapa kali untuk mencatat pengeluaran -note ya, mencatat pengeluaran. bukan planning, budgeting, dan executing. tapi ga nemu yang pas.
saya tujuannya nyatet doang jadi bisa istighfar yang banyak dengan harapan bisa ngerem, ga gas pol mulu.

even so, Andromoney juga memberikan opsi budgeting.
jadi kalau udah sekian persen anggaran terpakai akan ada notifnya. kalau tidak salah.
soalnya saya pernah coba menggunakan anggaran, namun ternyata sering terjadi pengalihan anggaran. sama aja boong ya.

nah, dulu waktu hape masih S**y, saya menggunakan Andromoney untuk pertama kali.
begitu ganti hape dan ganti platform, luckily Andromoney juga masih tersedia.
yep, si Andromoney ini tersedia di Google Play Store dan App Store. dan yang paling membahagiakan lagi, dapat di sync dengan gmail dan dapat diakses melalui web.

alhasil meskipun hape saya saat ini sedang rusak, saya masih bisa mencatat pengeluaran-pengeluaran saya melalui web, dan nanti dapat saya sync-kan lagi begitu hape saya sehat kembali.

fiturnya pun lumayan banyak, ada beberapa currency yang dapat digunakan.
selain itu juga ada pilihan account: cash, bank, dan credit card.

well, meskipun tampilan webnya agak kurang user friendly, tapi overall, saya adalah konsumen yang puas.
terima kasih, Andromoney!

have a good day!

Tuesday, December 13, 2016

The Mask

if i wear a mask,
would you be happier?

if i wear a mask,
would you feel safe?

if i wear a mask,
would you stay with me?

if i were to show you what's behind the mask,
would you be sad?

if i were to show you what's behind the mask,
would you feel frightened?

if i were to show you what's behind the mask,
would you run away from me?

if i forgot to wear the mask,
would you be mad?

if i forgot to wear the mask,
would you be disgusted?

if i forgot to wear the mask,
would you hate me?

do i have to on put the mask?
yea?
is it prettier?
yea?
aw. oops. wait. the mask scratch my pimples.
let me adjusted it.
there.
now.

i'm pretty yea? :)

Sunday, December 11, 2016

well, SCARY.

Dari dulu sampai sekarang, saya bukan orang yang tertarik dengan dunia perpolitikan.
Bahkan kalau ada bapak-bapak u**r yang bilang 'saya sih ga ngaruh gubernurnya siapa, toh saya tetap harus kerja sendiri untuk hidup', saya masih manggut-manggut. meskipun sebenarnya ya pasti ngaruh, lha wong kebijakan diatur sama gubernur. tapi tetap saja saya manggut-manggut.

mungkin saya juga cuek karena honestly, di umur saya yang sudah sekian tahun ini, saya belum pernah merasakan ikut dalam pemilihan.
ceritanya, kali pertama saya cukup umur, lokasi di Malang dengan KTP Makassar.
karena saat itu pemerintah tidak memberikan dana bantuan tiket mudik untuk pemilu, alhasil saya diem aja di kos. atau mungkin berkeliaran. lupa.

selanjut-selanjutnya kisahnya sama. saya dimana, KTP dimana.
terus tiba masa bisa ikut pemilu dengan syarat harus ngurus surat macem-macem. karena saya saat itu males ngurus-ngurus, jadilah ga ikut pemilu juga.
mungkin emang dasarnya saya kurang tertarik dengan dunia perpolitikan, atau mungkin saya cuma apatis sama lingkungan sekitar?
atau mungkin sebenarnya dalam hati pendapat saya sama dengan bapak-bapak u**r?
ya meskipun deep down saya tau kalau itu ga pas sih. haha.

hanya saja saya terlalu skeptis sama politik. karena menurut saya politik itu hanya masalah siapa yang memegang kekuasaan, dan pencapaian tujuannya dilakukan dengan seni mempermainkan rakyat jelata. dan masalahnya adalah yang main dan yang dipermainkan sudah semakin blur. bahkan bisa jadi yang selama ini kita pandang sedang bermain politik sebenarnya hanya dipermainkan politik.
know what i'm saying?
puppet master-nya itu selalu dibalik layar. yang tampil ya hanya bonekanya saja.
dan who knows si puppet master itu tujuannya apa?

yep, politik is THAT scary menurut saya. makanya saya cenderung apatis, tidak mau tahu, dan tidak peduli.

tapi terus kesentil lagi nih sama kangmas yang masih dengan penuh tatih thayang negur 'ih jangan gitu..'

tehe. *nada karakter anime

terus mulai deh browsing-browsing.
awalnya masih bener nih, baca-baca program kerja yang diajuin calon-calonnya. beberapa ada yang diskip karena malas bacanya.
terus akhirnya kok cenderung suka sama salah satu pasangan calon.
jadi oke nih, meskipun kalau sekarang ditanya lagi program apa yang bikin saya suka, honestly saya lupa. tapi kesan yang saya ambil adalah programnya nyata, realistis, masuk akal, dan bukan program yang disusun dengan bahasa ketinggian terus jadinya sangat universal dan main aman.

akhirnya tiba saat untuk ngecek karakter masing-masing calon.
baru juga ngecek satu, eeeh.. malah terdistraksi.

kenapa?
karena disaat saya mencari tahu tentang satu calon, ternyata ada beberapa berita negatif yang berbau agama.
namun berita negatif yang saya baca bisa dibilang merupakan conclusion dari suatu event yang saya bahkan ga sadar kalau pernah terjadi.
kemudian saya mulai penasaran event awalnya seperti apa. triggernya apa. mulailah saya berselancar dengan riang gembira.
setelah menemukan event yang dimaksud, ternyata ada suatu berita klarifikasi dari laman lain. dan ini didukung oleh beberapa laman berita lain yang saya cukup percaya kehandalannya.
saya balik lagi ke laman awal tempat saya menemukan berita negatif tersebut. tidak ada klarifikasi yang ditautkan.

akhirnya saya malah nanya ke mbah gugle mengenai track record laman yang aneh tersebut.
ternyata bener, laman itu sudah banyak di-red flag sama review blogger sebagai laman yang perlu di-tabayyun-i.

mungkin saya telat, mungkin banyak orang yang sudah tau, tapi masa iya saya adalah orang terakhir yang tau? O.oa
bisa jadi ada yang masih terjebak. *gaterima

well, SCARY.

yep. Scary.
bukannya tambah semangat untuk mencari tau, saya malah semakin waswas dan semakin skeptis saat berseluncur.
tapi Alhamdulillah, ilmu semakin bertambah. setidaknya semakin yakin bahwa Tabayyun itu perlu.

Tabayyun, mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
meskipun itu adalah hal yang susah gampang susah gampang dilakukan dalam era digitalized saat ini, dimana siapa saja bisa membagi pemikirannya kepada siapa saja hanya dengan single click, justru semakin mempertegas perlunya Tabayyun.

karena nowadays, every single thing can go viral. tanpa rem.
saya bahkan bisa dengan mudahnya menemukan gambar bokong hamster!! *salahfokus

well, SCARY.

mungkin saat membaca suatu artikel, atau menerima suatu info, perlu dicari tau asal mulanya seperti apa. dan jangan lupa untuk cross check fakta.
hati-hati dengan fakta yang dihilangkan sebagian. ga bohong sih, cuma ya ga bener juga.

dan mungkin untuk kasus perpolitikan di kawasan Jakarta saat ini, mungkin yang perlu dipertimbangkan adalah who would gain profit from it? -kinda sceptical question sih, tapi ya namanya politik. jangan-jangan ada udang di balik anubias nana.

bahkan untuk kasus boikot salah satu produsen roti, saya sempat kepikiran, hepi banget nih kompetitornya. even kalau trigger boikotnya adalah langkah yang kurang pas diambil oleh si produsen roti, tetap saja someone kalau jeli bisa langsung nyelinap.
not saying saya berada di sisi mana sih. just kinda curious.

takut juga kalau salah ngomong di era digital ini. ilmu masih cetek, saya banyak-banyakin belajar dan tabayyun dulu aja.

terus baru ngeh, ternyata calon gubernur saat ini juga tetep aja yang main pemain lama. ketiga calon masing-masing ada pengusungnya. ya iya lah ya.
tapi saya jadi tambah pusing.

aah.. udah ah. minta diajarin sama kangmas aja nanti. >_<

the point is,, SCARY.
jangan lupa Tabayyun!

Monday, December 5, 2016

Lame Excuses without Excuses.

then it would be just lame.

ada orang-orang yang berpikir jauh ke depan. punya bayangan akan jadi apa dia lima tahun ke depan.
ada orang yang menjalani hidupnya begitu saja.
saya?
saya tipe orang yang kaget. lho kok disini?

bukan berarti terus saya tidak bersyukur. bukan. cuma kadang saya mencoba menelusuri langkah apa yang saya ambil dan tidak saya ambil sampai saya bisa duduk di sini, mengetik di laman ini sambil meluk Sadaharu, sekalian nunggu setengah jam untuk merendam pakaian yang baru saja saya cuci.
untung hobi saya nyuci. sampai punya julukan Nyuci Hatake. *nama telah diubah untuk menyamarkan aslinya.
jadi galau-galau nyuci. padahal cucian emang lagi banyak. haha.

tadi ngeliatin langit gerak-gerak. dingin euy. anginnya masyaAllah. biasanya nyuci keringetan ini kedinginan. lumayan.
terus kepikiran. saya kos disini gara-gara salah satu teman kuliah saya pernah ngajak saya nginep di kos ini.
terus waktu pindah kos pas banget di kosan ini ada yang kosong. itupun, kosongnya karena pas ada orang lain mau liat kamarnya, pas banget langit-langit kamarnya lagi ambruk. terus habis dibenerin, bukan mbaknya yang nongol, malah saya yang nongol. dapet deh kamarnya. ngekos disini lah sampai sekarang. bahkan teman kuliah saya itu sudah berkeluarga dan tinggal dengan suaminya.
dan saya masih di sini.

dulu waktu SD saya pernah udah ngerjain PR Matematika. terus sampai di kelas ternyata jawaban saya beda semua dengan teman sebangku.
akhirnya jawaban saya saya hapusin semua dan ganti dengan jawaban teman sebangku. ternyata salah semua. dimarahin Bu guru. saya nangis. pulangnya dimarahin orangtua juga. sesuatu. habis itu saya ga pernah mau nyontek ke teman sebangku lagi.
saya juga pernah ketahuan nyontek catatan sendiri waktu kelas mencongak. malu abis-abisan. habis itu ngapalin abis-abisan.

tiba masa SMP, nyasar ke kelas 1E, kelas paling belakang. meskipun setelah itu berhasil manjat dan lulus lewat kelas 3A. sempat bandel, sempat bolos juga. tapi Alhamdulillah masih masuk 20 besar, entah urutan ke berapa. 13 kali ya? lupa. waktu dipanggil buat maju pas lagi gigit risoles. tolah toleh dan ha? he? jadinya.

datang lagi masa SMA. uda pernah dipermalukan di S*T T****M, waktu mendaftar ternyata banyak syarat yang ga kebawa. sama panitianya dibilangin 'ga tau mulu, makanya makan tahu.' terus temen sebelahnya ketawa. habis itu saya nahan nangis terus lari ngejar mama yang naik motor buat ngambil dokumen-dokumen yang belum dibawa. dan iya, mamanya ga noleh.
mama buru-buru naik motor tancap gas, saya di belakang teriak-teriak nahan nangis sambil ngejar.
diliatin orang? pasti.
hikmahnya? Alhamdulillah dikasi kesempatan untuk mendaftar dan lulus di salah satu SMA yang lumayan diperhitungkan. dendam sama panitia S*T T****M? jujur saja sepanjang masa SMA saya, saya sangat menantikan saat-saat dimana saya sudah sukses dan bisa ngomong di depan bapaknya. 'nih lihat.'
tapi terus mukanya bapaknya aja saya lupa. gimana mau nunjukin? haha.
masa SMA juga super. masuk di kelas 1A, dimana ranking teratas ada di kelas A kemudian dilanjutkan kelas lainnya. kelas 2 di 2C, kelas 3 di 3D dari 5 kelas. yang penting lulus. ga ada yang nanya dulunya kelas berapa.

masa kuliah. skripsi gagal. iya gagal, ngulang lagi. 2 minggu ga keluar kamar kecuali buat yang wajib-wajib.
Alhamdulillah percobaan kedua berhasil.
ngulang satu mata kuliah yang sama untuk tiga kali juga pernah.
di organisasi, ada senior yang pernah dengan ketusnya bilang, 'kamu tu dicambuk dulu baru bisa!'
plak!! berasa ketampar. mungkin harusnya si mas bilangnya 'kamu tu ditampar dulu baru bisa!'.

masa nyari kerja.
hampir tiap minggu ke kantor pos untuk ngirim CV. nyebar foto kemana-mana. berkeliaran naik motor buat datengin tempat interview, dari yang deket sampai daerah K*MA.
bolak balik warnet buat ngetik-ngetik dan ngeprint CV.
ngerasain tatapan mata kecewa orangtua waktu gagal di P*lind*. padahal udah ditungguin di pager depan rumah. dua-duanya. iya, papa mama.
tetiba pas lagi hangout sama teman SMP yang juga teman SMA, katanya tempat kerja sekarang lagi buka. rada pesimis, tapi butuh kerja.
pulang-pulang mampir ke warnet yang cuma 3ribu sejam. daftar.
waktu tes kesehatan, finish lari kedua paling akhir. kata mbak-mbak yang jagain di depan muka saya, 'wah, gak bakal lulus nih.'
pulangnya ga berani cerita sama papa, tapi Alhamdulillah malamnya masih diajakin keluar makan lele.

Alhamdulillah berhasil menyaksikan papa sujud syukur habis ngasih print-printan selembar kertas dari warnet 3ribuan. mungkin harusnya siapin satu lembar lagi buat mbak-mbak yang jagain lari waktu tes kesehatan.

setelah masuk, kerja, ngobrol sama atasan langsung, keluarlah statement, 'Elu tu ga pinter. tapi tekun. makanya elu keterima disini.'
ya.. iya sih, dari sejak keterima emang kepikiran, kenapa. kalau mau bandingin sama yang lain, minder, minder dah. tapi mungkin biar bisa jadi bos, harus ada yang jadi calon bos. tapi kalau saya jalannya jadi bos, yang lain gak papa jadi calon bos. aamiin.

panjang ya ceritanya.
hm. intinya, no one would really know kenapa mereka ditempatkan di suatu titik.
tapi insyaAllah, saya percaya, semua itu ada hikmahnya.
dan entah itu adalah hadiah maupun cobaan, semua itu ada hikmahnya.

dan detik ini pun, di saat saya sedikit whining masalah kerjaan dan ditampar dengan penuh tatih tayang oleh kangmas, memang itu jalannya. Yang Maha Kuasa lagi ngingetin saya lewat jalur yang masih terbilang menyenangkan.
bisa jadi besok saya masuk kantor dan langsung bikin perubahan yang lebih baik. berlebihan sih. tapi Aamiin, aamiin ya Rabb..

so we should stop with lame excuses. and believe, selalu ada alasan. dan alasan itu pasti baik.
kalau ga nemu alasan baiknya, cari aja terus. karena setelah all those hardwork and tears, there's always a reward.
aamiin.