Saturday, December 22, 2018

Tips jitu mengatasi cecak

Cecak cecak di dinding
Diam diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap. Langsung ditangkap.

It's true. The song's speak the truth. At least buat dua baris pertama. Yes. Betapa sebalnya saya dengan cecak-cecak yang diam-diam merayap di dinding. Di meja. Di bawah rak piring. Di deket jam dinding. Ish. Ish.

Saya rasa patut disyukuri, di rumah saya banyaknya hewan cem serangga-serangga dan cecak. Yah kalo dibandingkan dengan cerita teman-teman lain tentang tikus dan ular di rumahnya, i guess cecak masih oke lah.

Tapi sebal. Karena mereka beranak pinak. Dulu saya takut buat bunuhin cecak. Padahal katanya berpahala ya. Tapi saya takut.
Kemudian karena sebal saya memberanikan diri untuk bunuhin minion cecak. Dengan cara dipukul pake sapu. Pernah sekali pukul berhasil. Tapi kebanyakan berkali-kali. Daripada pahala saya semakin berkurang setiap pukulan itu, beli lah racun cecak di online shop seharga 30rebu.
Berhasil. Hanya sehari. Satu cecak di masing-masing lokasi racun.
Besoknya cecaknya dengan santai berkeliaran di deket racunnya.

Akhirnya kakakku menyarankan, kertas lem lalat. Di tengahnya ditaruh nasi.

And it works.
Awal ketangkep satu girangnya bukan main. Tapi kata kakakku jangan buru-buru dibuang. Tungguin temen-temennya datang.
Sehari berlalu.
Yes. Tiga ekor. Tiga. Yang gede-gede pula. Hahahahahahaha

Jadi itulah tipsnya.
Kertas lem lalat. Plus nasi di tengahnya. 
Hahahahahhahah

Tuesday, November 27, 2018

Baper bisa terjadi dimana saja, kapan saja.

Hari ini di tempat training belajar tentang validation.
Hasil simulasi validasinya sudah oke. Message error sudah muncul.
Masuk ke transaksi. Kondisi diatur sedemikian rupa agar validasi ter-triggered. Sukses. Message error muncul.
Data transaksi dikoreksi agar bisa di-post. Message error masih muncul.
Giliran saya yang ter-triggered.
Cek di settingan validasi. Sudah oke. Cek data transaksi sudah oke. Message error masih muncul.
Akhirnya nanya ke mbak instruktur. Jawabannya.
'Oh itu di validasinya huruf kecil, validasi ini sensitif ya, jadi harus benar-benar sesuai.'

Validasi dikoreksi menjadi huruf besar semua.
Data transaksi berhasil di-post, message error sudah tidak muncul.

Validasi pun ternyata baperan.

ohiya, Judul blognya emang (agak) maksa.

Friday, November 2, 2018

Terjebak kewajaran

Pernahkah anda berada di suatu kondisi

Tiba di stasiun
Penumpang : "makasi ya bang!"
Abang ojol : "iya"
Sambil jalan menjauh si penumpang memberikan rating 5 bintang plus ngasih tip.

Keesokan harinya

Tiba di stasiun
Penumpang : "jalan dulu ya yah"
Ayahnya penumpang : "iya hati-hati"
Sambil jalan menjauh penumpang buka sosmed, sekedar checkin lagi di stasiun

Atau pernah kah anda di situasi ini?

Bertamu di rumah teman
Tuan rumah membawakan teh dan makanan
Tamu : "eh makasi lho, jadi ngerepotin"
Tuan rumah senyum senyum.

Pulang ke rumah si tamu
Mama si tamu :"Itu ada ikan goreng tadi pagi mama masakin"
Si tamu: "tadi uda makan ma"
Si tamu langsung masuk kamar, siap-siap ngecek sosmed
...

Pernah kah?

Ayah mengantar anak, ibu memasak untuk anaknya, wajar sekali bukan?
Namun ketika orang lain yang melakukan hal tersebut tak jarang kita malah tersentuh, terharu, melabeli bahwa si anu orang baik, dan kemudian ucapan 'terima kasih' itu terlontar dengan mudahnya.

Kapan terakhir kali anda berterima kasih pada orang tua anda?

Pernahkah anda berterima kasih kepada pasangan?
Atau usahanya memenuhi kebutuhan anda adalah hal yang wajar dilakukan suami sehingga tidak perlu ucapan terima kasih?
Atau usahanya menjaga kenyamanan tempat tinggal anda adalah hal yang wajar dilakukan istri sehingga tidak perlu mengucapkan terima kasih?

Padahal saat anda menerima hadiah, anda melontarkan kata tersebut.
Padahal saat meja makan anda dibereskan oleh pegawai restoran, anda pun melontarkan kata tersebut.

Kapan terakhir kali anda mengucap Hamdalah?
Padahal anda masih bisa membaca tulisan ini tidak lain dan tidak bukan atas izinNya.
Padahal saya masih bisa mengetik tulisan ini tidak lain dan tidak bukan atas izinNya.

Bernafas pun sudah merupakan kebiasaan yang wajar. tapi ingatkah anda bahwa itu termasuk rezeki?

Marilah kita berterima kasih dan mengucap syukur.
Jangan mau terjebak kewajaran.

Saturday, September 29, 2018

Hmhm. Sekedar.

Lagi ngelonin anakbayi terus tetiba tetangga muter album Padi - Sesuatu yang tertunda itu such a gentle reminder kalau saya udah berumur..
Flashback zaman no worries dan kalau sakit ngadu ke mama kelempar jauh sama anakbayi di pelukan. Sekarang, insyaallah, sudah jadi tempat mengadu. Waw.. Masyaallah, cepat sekali waktu berlalu.
Eh si anakbayi ketawa sambil merem. Masyaallah.

Tuesday, April 10, 2018

TV series review : All about my siblings

Belum terbiasa boci nemenin baby hela mengantarkan saya ke perjalanan menelusuri judul2 film di VIU. Yep. VIU, yang isinya drama korea premium dan drama jepang gratisan.
Nemu lah judul ini.
All about my siblings, serial Jepang yang tayang di tahun 2014.
Cuma satu kata buat gambarin serial ini. Gem.
Yes. Permata. Berlian. Superb bahkan tidak cukup menggambarkan ke-awesome-annya.

Berkisah tentang lima bersaudara yang telah kehilangan orangtuanya sejak masih kecil. Sang kakak pertama mengambil peran seorang ayah di umur 15 tahun, berhenti sekolah dan bekerja mati-matian demi menghidupi empat adiknya.
Nope, jangan samakan drama ini dengan drama versi indonesia.
Drama ini begitu realistis, masuk akal, dan relatable.
dan tentunya menguras air mata and at the same time giving a very warm feeling.
Salah satu scene dimana saya tercengang dengan detailnya adalah dimana sang anak ketiga, Hikari, satu-satunya perempuan di keluarga tersebut, terlibat pertengkaran dengan anak kedua, Satoru.
Di scene tersebut terlihat Hikari memukul Satoru dengan sekuat tenaga dan emosional, dan Satoru mengangkat tangannya namun tidak memukul balik Hikari. Pertengkaran mereka dilerai oleh anak pertama, Asahi, yang menarik Hikari menjauh dari Satoru. Kemudian Hikari yang frustasi karena marah pergi sambil menendang Satoru untuk terakhir kali. Namun Satoru hanya menunjukkan ekspresi marah tapi tidak membalas sedikitpun.
Yang saya tangkap dari scene itu adalah, mereka benar-benar memposisikan diri sebagai saudara, melindungi satu-satunya anggota perempuan di keluarga mereka. Satoru bisa saja membalas pukulan dan membuatnya lebih dramatis, tapi tidak, Satoru hanya mengangkat tangan dan tidak balas memukul. Kemudian saya teringat cerita ust Khalid, kalau perempuan memukul pintu, laki-laki bisa merubuhkan pintu. Begitulah perbedaan kekuatan yang dimiliki laki-laki dan perempuan.

Masih banyak detail menarik lainnya, namun better watch it for yourself.

Highly recommended.
All about my siblings - Wakamono Tachi.




Sunday, April 1, 2018

Sk8ter boi

Tadi pagi tetiba terngiang2 lagu sk8ter boi nya Avril Lavigne.
Bwahahha.. zaman SMA, muter kaset Avril, yes, kaset, sambil beresin rumah.
Masih cupu, masih bingung sama PR sekolah, kekhawatiran terbesar cuma lulus SNMPTN.

Fast forward ke sekarang, pake piyama, nyempet2in ngeblog sambil masang telinga buat baby Helaaa.
Nyahahahha.. waw. Cepat sekali waktu berlalu.

Mundur ke tiga tahun lalu, pertama kali dikenalin sama abang kangmas suami. Waktu dikenalin juga iseng aja dijabanin, kali kali cocok.
Eh lah, 3 kali ketemu langsung diajak nikah, next monthnya dimudahkan ketemu sama ortu yang kebetulan banget tiba2 mau maen sama cucu di jakarta, trus dikasi lampu hijau* (*syarat dan ketentuan berlaku) bwhahahaha.
Alhamdulillah drama untuk menuhin syarat dan ketentuannya yang diancer2 butuh minimal dua tahun ternyata hanya 1 tahun lebih beberapa bulan.
Dan lagu you’re still the one nya Shania Twain emang bener2 menggambarkan kita setahun yang lalu. Bahkan sekarang pun masih valid.

Our amazing first year mulai,, ngontrak sendiri, melatih kesabaran abang kangmas suami untuk makan masakan istrinya yang ga bisa masak, kerjaan weekend main dota bareng (bedanya abang suami online, istri mah offline aja ahahaha), dan berbagai macam pengalaman menakjubkan dan menyenangkan lainnya. Menikmati masa pacaran halal lah ya. Ahahaha.

Sekarang semua itu terasa jauuh. Menginjak tahun kedua ini Alhamdulillah ada penambahan pemain. Alhamdulillah,alhamdulillah. Beberapa penyesuaian perlu dilakukan, dan amazingnya still sisi2 menakjubkan dari abang kangmas suami terus bermunculan. And i can't say how grateful i am for that. i look forward to go on this life journey with you, and our little gift. Tentunya akan lebih menyenangkan dan menakjubkan. :-)

happy anniversary, my dear husband,,
You're still the one, ah,heck. you'll ALWAYS be the one and only.

Ps: dari remimiscing sk8terboi jadinya keinget abang kangmas suami. Bwahhaha, funny how train of thoughts works.

Monday, March 26, 2018

This is how we rock!!

yes. Judulnya sih nyontek abang2 Spyair yang tingkat kegantengannya semakin lama semakin tiada artinya dibandingkan abang kangmas suami.
Tapi judul ini emang pas lah. Dipas2in juga gapapa.

Jadi Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah..
Last few days teriakan ‘helaaa.. helaaaa... helaaaaaaa!’ Agak sering terdengar dari bilik kamar.
Teriakan yang bikin saya dan abang kangmas suami gemes2 ga tega tapi malah ketawa gemes tiap kali dengerinnya. Ps: maafkan ayah dan bunda, nakk.. cunget sih kamuhh

Dan poin penting yang kemudian saya pelajari sebagai bunda newbie, bunda amatiran, ato apalah sebutannya.
1. Faktor lingkungan dan orang terdekat sangat mempengaruhi. Maka dari itu, yang bisa saya ucapkan hanya Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

Udah itu aja poinnya.

First of all, isu sensitif terkait ASI. Nope. ASI tidak menentukan kadar bunda seseorang. Dan pertanyaan ASInya uda keluar atau belum itu lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya.
Even klo si penanya bener perhatian sama yang ditanya, bikin aja kondisi menyenangkan buat si bunda baru untuk menyusui, doain yang banyak,. InsyaAllah, atas izin Allah, dimana manusia hanya bisa berusaha, maka rezeki sang anak ga akan kemana. Sungguh, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah SWT.

Other point. Bedong.
Bedong sejauh yang saya baca dan pengalaman liat di RS, dilakukan hanya karena dua alasan utama. Biar bayinya anget dan diem. I’m not here to judge, dan i’m not here to be judged. There will be no bedong in my house. Si baby helaaa akan leluasa menggerakkan tangan dan kakinya dan tetap hangat.. biarlah ayahnya ketonjok baby helaaa cem tadi pagi. That was AWESOME.

Next point.
Crying.
Manusia. Bayi nangis dibilang laper. Bayi anteng bobo mau dibikin nangis biar sehat katanya. Moshi moshi?
Yang saya pelajari dalam my short course di mbah gugle, komunikasi bayi adalah dengan menangis. Menangis menunjukkan ada kebutuhannya yang harus dipenuhi oleh lingkungan sekitarnya.
Karena dia masi terlalu lucu dan menggemaskan untuk ganti popok sendiri, makan sendiri, bahkan bobo sendiri.
Bayangkan klo mereka bisa melakukan itu semua sendiri. Kan serem.
Bayi jarang nangis selama tidak menunjukkan gejala aneh2 berarti lagi ga butuh apa2.
Bayi nangis berarti butuh sesuatu. Laper? Popok basah? Kecakar tangan sendiri? Atau mungkin emang lagi sakit.
Kecuali diemnya karena emang pingsan, limpless, ga gerak, ato bundanya uda ngerasa khawatir, baru lah ke dokter.
Bukan berarti bayi lagi bobo trus harus dibikin nangis. Elah, orang dewasa aja lagi tidur terus digangguin bisa ngamuk pusing sampe bisa jadi violent. Mau ngarepin apa dari bayi yang taunya cuma minta tatih tayang?

So. That’s all. I just have to let it all out i guess.
And, that’s how we rock, bukan begitu ayah dan baby helaa???!!

Kiss kiss kiss kiss mmuach

Wednesday, January 31, 2018

SLA

service-level agreement (SLA) is defined as an official commitment that prevails between a service provider and a client. Particular aspects of the service – quality, availability, responsibilities – are agreed between the service provider and the service user.[1]  -Wikipedia

yes.
and our SLA is definitely not 3 hours after the email received.
please read the guidance.

terkadang beberapa orang bisa jadi sangat menggemaskan in not a so cute way. if you know what i mean.

Tuesday, January 23, 2018

Saya WNI. Alhamdulillah Sah.

Alhamdulillah,,

finally!
cuma mau ngabarin my dear readers. *kali ada

akhirrnyaa saya ber KATEPEHHHH

alhamdulillaah...
penantian saya akhirnya berakhir juga sodara sodara pemirsaaah :)

alhamdulillaah...
terima kasih pada mas-mas bapak-bapak ibu-ibu mbak-mbak yang sudah mengerahkan tenaganya sampai eKTP saya bisa berwujud :)

semoga barokah!

aaamiiin.

ohiya, long story short, iseng ke kelurahan buat ngecek apakah eKTP saya sudah jadi. sama mas-mas nya dikasih surat permintaan pencetakan dan diminta kembali setelah 14 hari kerja.

kebetulan kemaren bisa disempet-sempetin lagi ke kelurahan, meskipun baru 9 hari kerja, but well, who knows?
dan jengjeeengg...

eKTP saya jadi. :)

Alhamdulillaaah...