Saturday, April 28, 2012

Imajinasi,, please don't go overboard...

beberapa hari yang lalu, saya menonton Modus Anomali, sebuah film dari Joko Anwar, bersama tetangga sebelah kamar. Modus Anomali, film yang 'beda' dari film biasanya. dibilang twisted ending, gak juga. tapi at least ada bahan untuk dibahas dan dipikirkan setelah menonton filmnya, dan barulah, 'oooh.. ya,ya' bisa keluar dari mulut.


yang saya tangkap, John Evans, hanya senang hidup dalam imajinasinya. ia senang berimajinasi ia dikejar pembunuh dan ia harus menyelamatkan anak-anaknya. hebatnya, ia telah menyusun 'skenario'nya begitu rupa, sehingga pada jam-jam yang sudah ia tentukan, ia mencapai 'checkpoint'. yep, tempat dimana jam-jam alarm terletak dan berbunyi tepat saat dia tiba. dan hell,, salah satu jam alarmnya mirip dengan hadiah ulangtahunku waktu kuliah dulu. damn. scary.

saat itu saya sadar, saya pun punya imajinasi sendiri. untungnya Joko Anwar tidak menulis skenario untuk imajinasi saya. hm.

saya tidak berniat untuk hidup dalam imajinasi saya yang satu ini. imajinasi ini, konsepnya hampir sama seperti yang diceritakan oleh Stephen King di cerita pendeknya yang berjudul "Under The Weather". ceritanya, seorang suami percaya bahwa istrinya sedang sakit dan ia harus merawatnya, sampai seminggu kemudian sang istri tetap terbaring di tempat tidur, dengan bau yang sangat "sedap" hingga mengundang lalat dan satpam apartemen mereka untuk berfikir bau tersebut disebabkan tikus mati. yep. bahkan di akhir cerita, saat sang suami mengusir lalat yang mengerumuni istrinya dan membetulkan letak tangan istrinya yang kulitnya sudah "eewww", ia tetap duduk di sebelah istrinya dan memperhatikannya 'tertidur'.
yep. you see what you want to see.

Imajinasi saya sendiri pada esensinya tidak jauh berbeda dari itu.
seandainya saya membayangkan saya punya penggemar rahasia (inisial PR - Pemuja Rahasia), dan tiap angka yang bertambah di Total Pageviews adalah ulah si PR, maka bisa dipastikan, saya pasti ke-GR-an dan akan selalu menambah post-post dengan kisah cinta dan sepupu-sepupunya. kenapa? agar dibaca si PR.
saya semangat jika total pageviews bertambah, meskipun mungkin, saat itu, yang bergentayangan di blog ini adalah saya sendiri. tapi karena saya percaya saya punya PR, maka voila! jadilah. senyamsenyummesammesemgulinggulinggagjelas.

lain halnya jika saya berimajinasi seseorang membenci saya. saat saya bertemu dengan orang tersebut, sebut saja Daun - saya bosan dengan Bunga, saya akan langsung berfikir bahwa Daun sedang menyiapkan skenario untuk menyudutkan atau menjatuhkan saya. dan jika saya percaya itu, maka itulah yang terlihat. padahal belum tentu setelah makan apel pemberiannya dan kemudian saya pingsan, berarti saya Snow White, err.. maksudnya apelnya beracun, tapi mungkin saja ternyata sebelumnya saya belum makan seminggu penuh. jadi, cerita bahwa Daun membenci saya --- imaaajinasiii *baca dengan nada SpongeBob. :D

yep, that's right. you see what you want to see.

sebaiknya, kita harus memisahkan, apa yang ingin kita lihat, dan apa yang benar-benar kita lihat.
sederhananya, saya tidak ingin siapapun tersesat di imajinasinya sendiri.
dan itulah yang ingin saya lakukan.
karena saya juga sering berkata 'miss you' pada kawan-kawan saya tanpa melihat gender dan tanpa tujuan tertentu, apa kemungkinannya 'how i miss you' yang saya dengar kali ini berarti lain?

haks. imaajinaasii... please don't go overboard.

No comments: