hanya secangkir kopi.
warnanya cokelat.
mereka bilang maju jalan.
tapi jalan diblokade.
rasanya agak pahit.
namanya juga kopi.
mau cari jalan menghindar, memutar.
dibilang separatis.
ampasnya mengendap.
jalanan penuh orang linglung.
bingung melangkah.
bingung berpijak.
angkat cangkir, seruput sedikit.
masih agak panas.
peluh pun bercucuran.
demi teriakan yang tak terdengar.
endapan ampasnya terlihat.
mayat pun bergelimpangan.
siapa yang bunuh?
(ada yang) tidak sadar sudah menginjak.
(ada yang) tidak sadar sudah mencekik.
(ada yang) sadar tapi pura-pura tidak sadar.
secangkir kopi saya sudah habis.
dan mereka belum selesai.
mereka baru mau mulai.
No comments:
Post a Comment